PART 5.4

13.1K 760 16
                                    

  "KALIAN EMANG NGGAK PUNYA HATI NURANI YA? DIA LAGI SAKIT..."

"DAN INI YANG KALIAN LAKUIN SAMA DIA? DIMANA PERASAAN KALIAN SEBAGAI MANUSIAWI...?? "

Ucap seorang laki-laki dengan setengah berteriak dari depan pintu ruangan Sea dirawat.

Kedua nya hanya cengo, belum ada jawaban sama sekali. Sebelum akhirnya terdengar isakan lirih dari gadis yang hampir tersungkur itu.

___________________

"LO PUNYA OTAK KAN? Apa perlu gue cari sumbangan otak tikus, biar lo bisa mikir, siapa yang sebenarnya salah... " Sinis Sheryl menatap mata Arnand nyalang.

Laki-laki itu langsung saja membantu Sea kembali naik ke atas brankar nya. Ia juga berusaha menenangkan isakan Sea sambil mengusap kepala nya penuh kasih sayang.

Perlakukan manis nya Arnand barusan, berhasil menciptakan sebuah seringaian kecil disudut bibir gadis itu. Sea semakin menjadi, dengan berani nya ia memuluk tubuh suami orang dengan erat. Ck, memang murahan asli.

Berbeda dengan Sya, yang sangat menyesal terjebak didalam lobang kesalah pahaman Arnand untuk yang kesekian kali nya.

Sya menatap suami nya dengan mata yang sendu, seolah-olah raut kepedihan mulai muncul dari wajah cantik nya.

"SEKARANG JUGA KALIAN KELUAR...!" Tegas Arnand dengan nada pengusiran yang sangat jelas.

"Dan kamu Sya, masih mau ngurusin aku? Bukan nya kabur dari rumah, kek anak kecil? Dan sekarang datang mau labrak Sea? Nggak punya malu? Aku heran, sebenarnya kamu mau nya apa sih..?" Lanjut Arnand yang langsung membuat Sya bergetar hebat.

Sea tersenyum puas ketika Arnand terus saja mengeluarkan kata-kata jarum nya, yang langsung menancap dihati Sya.

"APA LO SENYUM-SENYUM...? PUAS? PUAS LO SEKARANG..? " Bentak Sheryl yang membuat Arnand dan Sya langsung menoleh kearah mereka berdua secara bergantian.

"LO BISA NGGAK SIH, NGOMONG NYA NGGAK USAH NGEGAS...? " Balas Arnand manatap Sheryl tajam.

"EH LO KALAU DIBIARIN NGELUNJAK YA, BARUSAN ITU APA? LO JUGA NGEGAS BANGS___"

"Sh_Sheryl udah, mau harus berapa kali gue bilang, nggak usah jelasin apapun. Nggak guna juga... " Lirih Sya bergetar hebat, karena menahan suara isakan hati nya yang hampir keluar.

"Gue mau, dalam waktu satu minggu ini, kita udah resmi bercerai baik secara negara maupun agama. " Sambung Sya yang sukses membuat Arnand terdiam seribu bahasa.

Sheryl memandang Sya iba, kemudian langsung saja menuntun sahabatnya untuk keluar dari ruangan tersebut.

Mereka berdua lebih memilih pulang kerumah bunda Dessy.

Sekarang Sya dan Sheryl sedang berada di rumah Sheryl. Sengaja Sya tidak pulang kerumah mommy atau pun rumah suami nya, sudah bisa ditebak bukan apa alasan nya.

"Bunda Sheryl pulang..!" Ujar Sheryl ketika memasuki rumah nya.

"Queen, udah pulang? " Queen? Ya, seperti itulah panggilan keluarga nya pada Sheryl, dari sejak lahir sampai sekarang.

"Eh, ada Sya juga.. " Lanjut Dessy sambil tersenyum ramah.

"Iya bunda, bunda apa kabar? " Memang Sya sudah kenal lama dengan Dessy. Toh, Dessy juga sahabat SMA Dheffani, mommy Sya.

"Bunda baik. Kalian kenapa? Kok kek nya kusut amat. " Sya dan Sheryl hanya cengingiran tak jelas, kemudian kedua nya membalas nya dengan senyuman hangat.

"Queen, kamu udah jenguk Melody di RS tadi? Gimana kabarnya? " Tanya Dessy.

Sya hanya menyimak percakapan kedua orang itu, karena Sya tidak tau pasti tentang Melody, anak panti yang diadopsi oleh keluarga Quinsha.

ARNANSYA [Completed]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz