PART 5.5

13.9K 820 44
                                    

Hati punya banyak cara untuk becanda, berbolak-balik sesuka nya tanpa pernah meminta persetujuan dari pemiliknya.

Semua orang punya cara tersendiri dalam mencintai. Ada yang membuat orang yang cintai nya tersenyum bahagia, dan tak sedikit pula membuat orang yang cintai nya bermandikan air mata.

Taqdir tak pernah salah dalam memberikan scenario hidup, jika kalian anggap itu lelucon, maka kalian salah besar.

Dunia mu adalah dirimu, jangan pernah bergantung pada orang lain, baik dia yang mencintaimu ataupun dia yang kau cintai.

Jangan pernah membenci terlalu keras, sebab batu saja bisa berlobang karena air yang setia jatuh meski hanya setetes.

Hahaaa...

Ingin sekali rasanya, laki-laki itu tertawa sekeras-kerasnya. Menertawakan dirinya sendiri. Menertawakan kebodohan nya sendiri. Dan tentu saja menertawakan keegoisan nya sendiri.

"Sial... " Umpat nya, saat melihat lemari pakaian istri nya sudah kosong. Alat-alat make up yang selalu stanby diatas meja rias itu, sekarang telah hilang entah kemana. Sepatu-sepatu lucu yang biasa nya selalu berbaris rapi seperti pajangan dirak yang dikhususkan istrinya, sekarang hanya tinggal bekas-bekas debu yang tak seberapa.

Arnand mengedarkan pandangan nya keseluruh penjuru kamar, tak ada lagi barang-barang perempuan sedikit pun. Kecuali sebuah Foto pernikahan yang masih terpajang sempurna di dinding yang bernuansa abu-abu itu.

Arnand berjalan menuju dapur, mungkin dengan sekedar mengisi perut nya dengan sedikit nasi, bisa menjernihkan kembali fikiran nya.

Lalu ia tersenyum miris, saat tak ada apa-apa yang bisa ditemukan nya, kecuali hanya seperangkat alat masak dan alat makan lain nya.

Baiklah, Arnand akan mandi sekarang, membersihkan seluruh tubuh nya, sekalian otak kecil nya.

Sekitar dua puluh menit, berhasil menjalani ritualnya dikamar mandi. Seperti nya laki-laki itu menginginkan sesuatu.

"Sya, warna kemeja nya yang senada ya sama dress kamu... " Ujar nya tanpa sadar.

Karena sama sekali tidak ada jawaban, sedetik berikut nya Arnand tersenyum sumbang sambil menepuk jidat nya sendiri.

"Lo gila Nand, dia udah nggak ada disini. " Gumam nya yang berusaha menyadarkan dirinya kembali.

Arnand berjalan santai, dengan handuk yang melilit dipanggang nya. Sungguh kejadian yang benar-benar langka jika Sya sekarang ada dirumahnya.

"Koran, ganti baju itu dikamar mandi. Nggak disini begok.. "

"Lah, emang nya disini tempat apa? "

"Tempat gelut. Ye, pakek nanya lagi, ya tempat tidur lah.. "

"Oo, tempat gelut ya? Perang boleh dong. "

Sekali lagi, Arnand tersenyum miris. Kenapa bayangan gadis itu tidak pernah luput dari ingatan nya. Andai nyata masih seperti dulu. Tapi itu hanya andai yang sampai kapan pun tak akan pernah bertemu dengan kenyataan..

"Duh... " Seperti nya laki-laki itu baru mengingat sesuatu.

Dengan cepat Arnand mengganti pakaian nya. Satu tangan nya digunakan untuk meraih kunci motor nya, dan satu lagi digunakan untuk meraih sebuah paperbag yang berisi dress pilihan Aresha yang menurut nya sangat cocok dengan istri ponakan nya.

Tapi tunggu, Arnand malah melajukan motor nya menuju rumah Sean, hm lebih tepat nya rumah Sea. Entah lah, laki-laki ini memang sangat sulit ditebak.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now