PART 2.6

15K 1.1K 8
                                    

   Cahaya mentari mengintip lewat tirai jendela, yang perlahan menganggu tidur pasangan pasutri itu.

Sya mengeliat kecil dalam selimut nya, lalu gadis itu merasakan sepasang tangan kekar yang memeluk nya posesif. Perlahan mata nya memgerjap pelan, berusaha menyesuaikan penglihatan nya dengan cahaya lampu yang ternyata belum dipadam kan nya.

Sya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya. Bahkan Sya lupa melepas jam tangan nya sebelum otw alam mimpi tadi malam, ck pukul 06.30 wib, Sya masih bersantai ria sebelum akhirnya tersadar.

"Senin." Fikir nya langsung berdiri secepat kilat. Namun tiba-tiba ada yang menariknya kembali.

"Woy, koran! Bangunn, elah kita udah kesiangan njir. " Panik Sya sambil berusaha bangkit dari ranjang nya. Namun Arnand malah semakin mengeratkan pelukan nya dipinggang sang istri.

"KORANNN..! " Kesal Sya, aneh nya Arnand sama sekali tidak terganggu. Ini manusia apa bukan sih?

"Harus pinjem towa mesjid dulu nih kek nya. " Gumam nya, berusaha keluar dari pelukan sang suami.

"Penjaga mesjid nggak bakal mau minjemin,  sama istri yang durhaka pada suami nya." Sya berfikir sejenak.

"Iya juga ya? Tapi gue kan nggak durhaka sama Koran, Astaga... " Ujar Sya belum sadar.

Arnand tertawa lepas mendengar jawaban konyol Sya.

"KORANNNN.... " Teriak Sya.

"Apa sayang? " Goda Arnand sambil mencium pipi Sya gemas. Gadis itu terdiam sejenak, masih menetralkan detak jantung nya. Arnand terkekeh melihat wajah merah istri nya.

"Lah, udah 06.30 pagi? Berarti kita telat dong. " Ujar Arnand sambil berdiri dari tempat tidur nya.

Melihat Sya masih cengo Arnand segera berlari menuju kamar mandi.

"Heh Koran bekas, kamu kan bangun nya telat, kok kamu yang mandi duluan? "

"Diam sayang kita udah telat. " Arnand langsung melanjutkan langkah nya menuju kamar mandi.

"Nggak, pokok nya harus aku yang mandi duluan. " Sya bersikeras sambil memegang knop pintu kamar mandi. Toh, emang fakta nya Sya yang lebih dulu bangun.

"Aku ketos sayang, masa aku yang telat. " Ujar Arnand, seperti nya kesabaran nya terus di uji jika bersama gadis konyol ini.

"Ye, salah kamu lah, ngapain juga telat bangun. Lagian mau kamu ketos mau kamu satpam, nggak ada hubungan sama aku."

Arnand mengusap wajah nya frustasi. Apa kata dunia jika seorang ketos terhormat nya malah dihukum dibawah tiang bendera. Membayang kan nya saja sudah membuat Arnand bergedik ngeri. Big no, itu tidak boleh terjadi.

"Ya udah, mandi bareng aja. " Sya melotot kan mata nya tajam, kemudian memukul lengan Arnand keras.

"Fine, kamu mandi duluan aja. " Arnand menyipitkan kan sebelah mata nya berniat kembali menggoda istri nya.

"Lah, kenapa emang? " Tanya Arnand sepolos mungkin.

"Ngomong sekali lagi, tidur diluar nanti malam. " Arnand tertawa puas mendengar ucapan dari Sya.

"Ya udah deh, mandi sana. Aku dikamar mandi bawah aja. " Sya menghirup nafas nya lega.

Kamar mandi bawah? Kenapa Sya tidak kepikiran kesana aja dari pada harus berdebat yang sama sekali tidak penting dangan Arnand. Malah menaikan emosi nya saja pagi-pagi gini.

Tanpa berfikir panjang lagi, Sya segera masuk kekamar mandi, dan mengunci pintu nya rapat-rapat.

_______________________

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now