PART 5.9

15.3K 853 10
                                    

Author kembali... 😂

Ada yang kangen nggak sama author nya? Eh ralat, sama ARNANSYA maksudnya...? Hehe.

Btw...Makasih ya, buat semua yang sudah nge voment cerita author. Dan juga makasih buat silent readers, meski pun belum menampakkan wujud nya...

Haha,, canda say...

Happy reading.

Lop you all,, 🥰🥰

________________________

"Kamu ingin aku maafin kamu... ?" Pertanyaan Sya barusan berhasil membuat Arnand mengangkat kepala nya antusias. Kemudian laki-laki itu mengangguk dengan semangat, seperti nya keberuntungan masih memihak kepada nya.

"CERAIKAN AKU... "

____________________________

"Okey.... " Ujar Arnand santai. Sya memandang lekat netra coklat suami nya, seolah-olah tak percaya dengan jawaban yang diberikan istri nya barusan.

Sebenarnya apalagi yang diharapkan gadis itu dari seorang Arnand Celvano Axelle? Bukan kah itu seharusnya menjadi jawaban yang tepat, yang selama ini ditunggu-tunggu nya? Bukan kah seharus nya, Sya bahagia saat mendengar penantian nya akhir-akhir ini tak berujung dengan sia-sia.

Arnand menatap gadis itu dengan tatapan yang melemah, seakan-akan pasrah dengan apapun kemauan istri nya. Arnand akui, dia selama ini salah, dan dia selama ini bodoh, karena telah menyia-nyiakan perempuan yang sangat dicintai dan mencintai nya.

Sya terdiam seribu bahasa. Lidah nya tiba-tiba saja kelu, meski hanya untuk sekedar membalas ucapan suami nya.
Perlahan pertahanan nya mulai hancur, bersamaan dengan tetesan bening yang keluar dari mata nya.

Lagi dan lagi perempuan itu tersenyum sumbang ditengah isakan lirih nya, yang nyaris tak terdengar oleh siapa pun. Arnand kembali mendekat kearah nya, memperhatikan wajah cantik seorang gadis yang telah lusuh karena air mata.

"Okey, aku bakal turutin permintaan kamu tapi____" Sya mendongakkan mata nya mendengar ucapan tergantung dari Arnand.

" Tapi selain cerai. Aku pastikan itu nggak akan pernah terjadi... " Lanjut nya, yang membuat Sya tegang seketika.

Sya bingung apa yang harus dirasakan nya sekarang, sedih, senang, atau malah kecewa. Sya lupa dengan semua definisi itu. Akal sehat nya, seolah-olah berhenti bekerja.

"BAJ*NGAN! LO NGAPAIN DISINI? MAU BUNUH SAHABAT GUE?! MAU PAMER HUBUNGAN LO SAMA SEA? IYA?!" Teriak kan itu berhasil mengalihkan perhatian Arnand.

"K_kak Sheryl, abang jelek jahatin kakak cantik. Hiks, dia buat kakak cantik nangis, hiks... " Sheryl melirik Melody sekilas, seketika kesadaran nya kembali, tidak seharus nya, bocah kecil itu menjadi penonton perdebatan mereka.

"Melody, ke kamar dulu ya... " Bujuk Sheryl yang langsung diangguki oleh gadis kecil itu.

Sya mengusap wajah nya frustasi, bisa-bisa nya dia melupakanmu sosok bocah kecil yang sedang menjadikan mereka sebagai drama kartun nya.

Sheryl beralih menatap Arnand dengan tatapan mengintimidasi. Gadis itu benar-benar selalu emosi jika berhadapan dengan sosok seorang Arnand.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now