PART 1.7

16.6K 1K 20
                                    

Happy Reading...

Perlahan Sea membuka mata nya. Dan mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan tempat nya dirawat.

"Bunda, abang. " Lirih nya, kedua orang tersebut langsung memeluk nya erat.

"Arnand mana bang? "

Deg...

_____________________

Sean menatap kembaran nya frustasi, mengapa harus selalu nama Arnand yang keluar pertama kali nya dari bibir Sea? Bahkan saat mata terpejam pun Sea terus melafal kan nama itu.

"NGGAK USAH SEBUT DIA...! " Bentak Sean diluar kendali. Katakan saja Sean kakak yang kurang baik. Bisaat kondisi adik yang terbaring lemah, kata-kata bentakan itu meluncur bebas dari mulut nya.

Harus nya Sea, bisa tau siapa yang merawat nya selama tiga bulan belakangan ini. Bahkan laki-laki yang diinginkan nya, sama sekali tidak pernah menampakan muka.

Sean tau, ini mutlak salah Sea. Ia juga tidak pernah mempermasalahkan itu selama ini dengan Arnand. Tapi, apa salah nya jika Arnand bisa meluangkan waktu nya barang sedetik aja buat nge jengukin mantan kekasih nya.

"B_bun_da." Lirih Sea terbata sambil menatap bunda nya dengan mata berkaca-kaca. Ck, Sean benci suara serak itu. Selama ini, Sean mati-matian menjaga kembaran nya agar tidak pernah terluka secuil pun. Tapi apa daya, ini juga karena perbuatan Sea sendiri.

"Maaf, abang nggak bermaksud bentak kamu. " Sean hampir saja lepas kendali, kalau bukan karena mendengar suara Sea yang mulai melemah.

"Sea, kamu nggak usah fikirin yang macam-macam dulu sayang, fikirin kesehatan kamu aja." Ujar bunda nya sambil memeluk putri nya erat. Sea hanya mengangguk tanpa semangat.

"Tapi Sea mau ketemu Arnand bun. " Sean yang mendengar kata Sea barusan langsung mengusap wajah nya kasar.

"Nggak! " Sean punya alasan melarang pertemuan mereka untuk sekarang. Arnand tidak seperti dulu lagi, dia udah punya tanggung jawab yang lebih besar saat ini. Dan tidak mungkin pula, kalau Sea tiba-tiba masuk ditengah rumah tangga mereka.

"SEAN...! " Bentak Bunda nya. "Iya sayang, kalau udah sembuh nanti kamu boleh kok ketemu Arnand. " Lanjut sang bunda.

"Ta_tapi bun___" Bantah Sean terima

"Diem aja Sean. "

...

Hari ini Sea sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Gadis itu menatap bunda dan kakaknya dengan mata yang berbinar. Senyuman penuh makna terus terpancar dari wajah pucat Sea.

Jujur, Sean sangat bahagia dengan kembali nya Sea, tapi dia juga tidak tau bagaimana kehidupan adik nya selanjutnya. Kalau masih bergantung pada Arnand, Sean yakin semua nya perlahan akan hancur. Sean benar-benar bingung saat ini.

Dua puluh menit perjalanan mereka sudah sampai di kediaman keluarga Sera. Sea menghirup udara segar disana, ketika kembali menginjak kan kaki nya kedalam rumah, yang sudah lama tak dikunjungi nya. Rasa nya, mulai berbeda.

"Sea rindu semuanya. " Ucap nya sambil merentangkan kedua tangan nya sangat bahagia.

"Selamat datang kembali sayang. " Sera selaku bunda Sea, tentu sangat bahagia melihat lukisan senyuman yang terpancar diwajah putri nya.

"Bunda, Sean ke kamar dulu. " Pamit Sean sambil melenggang pergi kearah kamar nya. Entah lah, Sean tidak tau apa yang akan terjadi selanjut nya. Disatu sisi Sea itu adik kandung nya, tapi disisi lain Arnand juga sahabatnya.

ARNANSYA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang