PART 2.3

14.4K 960 16
                                    

   Hai, pembaca yang ada namun tak terasa,,, sesekali kasih liat wujud nya dong, dengan menekan bintang orange.

Cerita nya kek hambar tanpa ada vote, ibarat masakan tanpa garam gitu. Nggak ada penyemangat aja rasa nya,,, hehe..

Ok, happy Reading ya...

                              ***

  "Semoga acara nya lancar sama SEA." Balas Sya sambil manatap laki-laki itu penuh arti.

"Hah? Maksud kamu? "

"Eh, salah sebut. Maksud aku Sean. Nama nya udah kek orang kembar aja."

Arnand seketika cengo mendengar penuturan istri nya. Andai saja Arnand tau, bahwa Sya sudah tau semua nya dari Arshelio, Kira-kira bagaimana reaksi Arnand. Yang sya harapkan sekarang hanya lah penjelasan dan kejujuran dari mulut Arnand sendiri.

_______________________

  Sya menyelonong saja, masuk tanpa permisi kerumah orang tua nya. Seperti biasa, layak nya tuan rumah Sya berkeliaran di dalam sana.

Sudah lama sekali gadis itu tidak merasakan kenyamanan kamar yang bernuansa biru langit itu.

Sya meneliti satu persatu dari sudut ruangan yang cukup luas itu, semuanya masih sama, tidak ada sedikit pun yang berubah.

Sya tersenyum senang, ternyata Dheffani sangat merawat kamar putri nya, walau pun Sya sudah tidak menempatinya lagi.

"Sya, kamu kapan dateng nya? " Heran Dheffani yang baru menyadari kehadiran sang putri.

Pasalnya, tadi Sya tadi tidak menemukan sang mommy nya berada dirumah. Alhasil nya Sya masuk dengan kunci cadangan  yang dulu sengaja dikasih Arka, sang daddy tercinta.

"Mommy, dari mana aja? Rumah kok sepi? Daddy dimana ? Owh iya, ART pada kemana? " Tanya Sya beruntun.

Dheffani memutar bola mata nya jengah. Anak ini sama sekali tidak pernah berubah.

"Ih, nanya satu-satu sayang. " Ujar sang mommy mencium pipi Sya gemas. Gadis itu mengerucut kan bibir nya, kesal.

"Daddy ada rapat dadakan kata nya disekolah. Art pada mommy liburkan." Sya hanya ber oh ria mendengar ucapan mommy nya barusan.

"Lah, kamu sendirian? Mantu mommy mana..?" Sya sudah mewanti-wanti pertanyaan itu keluar dari mulut sang mommy nya. Namun apa daya seoarang Sya.

"Hm, i_iya mom. Arnand lagi__apa? Owh iya kerja kelompok di rumah Sean. " Sya menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal.

Dheffani mengangguk, gadis itu menarik nafas nya lega. Untung saja, mommy nya percaya.

"Kamu udah makan? " Tanya Dheffani.

"Tadi sih udah mom, cuma sekarang laper lagi. " Cengir Sya sambil mengelus perut datar nya. Dheffani mencubit hidung Sya pelan.

Benar-benar gemas sekali, fikir Dheffani.

"Ya udah, yok makan. Kebetulan mommy masakin makanan kesukaan kamu. " Mata Sya langsung berbinar mendengar ucapan dari Dheffani. Kedua perempuan itu sudah bersiap-siap untuk menyantap makanan yang terhidang didepan meja.

"Assalamu'alaikum." Sya dan Dheffani mengedarkan pandangan nya kearah pintu ruang makan.

"Wa'alaikumussalam." Jawab keduanya serempak sembari menyalami laki-laki paruh paya yang terlihat masih rapi dengan stelan jas formal nya.

"Aaaa, Daddy Sya kangeeen..."

Pak Arka tertawa geli, sambil mengusap surai panjang putri semata wayang nya.

ARNANSYA [Completed]Место, где живут истории. Откройте их для себя