PART 1.3

15.9K 1.1K 10
                                    

  "ARSHELIO, ANATASYA SILAHKAN KALIAN KELUAR DARI KELAS SAYA..!" Sya dan Arshelio langsung tersenyum miring mendengar penuturan sang guru. Memang ini lah yang mereka inginkan.

"Bapak tau aja. " Cengir Sya sambil menarik tangan Arshelio keluar.

"Misi pak, ada Anatasya? " Pertanyaan itu, sukses menghentikan langkah Sya dan Arshelio yang sudah hampir menuju pintu keluar. Namun langkah mereka terhenti ketika melihat sosok ketos mereka sudah berada didepan.

"Emang ada apa? " Tanya pak ganteng.

"Dipanggil kepsek pak. "

Pak Ganteng hanya mengangguk samar dan mempersilah kan Arnand membawa siswi nakal nya itu.

Arshelio tersenyum miris melihat Sya yang berlalu begitu saja dari pandangan nya. Lalu, laki-laki segera melanjutkan langkah kaki nya yang tadi sempat tertunda.

Sekarang Sya sudah sampai diruangan sang daddy, namun aneh nya ruangan itu kosong seperti tak berpenghuni.

"Mana daddy nya? " Sya memicingkan sebelah mata nya, menatap ketos itu intens. "Lo bohongin gue ya?" Lanjut Sya curiga.

"Mungkin."

Datar, dingin, dan sangat menjengkelkan kan, itulah yang dirasakan gadis itu dari sosok Arnand Celvano Axelle. Ditambah lagi dengan wajah tanpa dosa nya. Dan__Mungkin? Jawaban apa itu?

"Mimpi apa sih gue? Punya calon suami kek lo." Gumam Sya sambil melipat tangan didepan dada.

"Tadi, mama nyuruh gue ajak lo kerumah. " Percayalah, Sya bukan lah tipe orang yang suka banyak kata pengantar.

"Buat? "

"Nggak tau. Nanti pulang nya bareng gue, gue tunggu diparkiran. "

Fixs, Sya sudah terlalu sabar menanggapi Arnand yang hanya membuang waktu nya saja.

Pasalnya gadis itu kesal, karena Arnand sudah menggagalkan rencana nya untuk cabut sama Arshelio.

Arnand hanya bungkam, saat melihat Sya yang membuka pintu ruangan itu tanpa pamit. Arnand menggelengkan kepalanya melihat tingkah calon istri nya. Tanpa sadar ia menarik sudut bibirnya yang melukis kan sebuah senyuman geli.

Sama hal nya dengan Sya, laki-laki itu juga segera berlalu menuju kelas nya, 12 mipa 1.

"Woii Nand, kesambet apa lo senyam-senyum nggak jelas. " Ujar Keano sambil menepuk bahu Arnand.

Arnand hanya melirik Keano sekilas, kemudian langsung menduduki kursi nya yang terletak di samping Sean.

Sean menaikan sebelah mata nya heran. "Lo udah sembuh Nand? " Tanya nya yang langsung membuat Saga dan Keano menyernyitkan kening nya heran.

"Sembuh? Emang nya Arnand sakit? " Tanya Saga dan Keano serentak.

"Sahabat apaan lo pada, nggak tau sakit sahabat nya sendiri. Yee, apa lagi coba, kalau bukan penyakit datar bin dingin nya." Seringai Sean berpura-pura bangga.

Mereka semua tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Sean. Kecuali Arnand yang menatap mereka tajam.

"Ngomong lagi lo pada, gue potong uang jajan lo setahun." Ketus Arnand yang membuat ketiga teman nya mati kutu.

Seperti Saga dan Keano yang melotot sempurna, dan Sean yang menggigit jari telunjuk nya cengo mendengar penuturan Arnand barusan.

"Ampun boss, nggak ngomong lagi deh. Swear" Balas Keano sambil mengangkat dua jari nya keatas.

ARNANSYA [Completed]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن