PART 4.1

12.9K 808 4
                                    

  "Sya, tante mau pindah sama Mas Seno. Nggak mungkin kan udah punya suami masih aja numpang sama ponakan. " Kekeh Aresha yang langsung membuat Sya menghentikan tangan nya memasukkan wortel kedalam wajan.

Gadis itu langsung mengalihkan perhatian nya pada sumber suara. Rasa nya sangat berat jika Aresha terus-terusan membahas soal pindahan dari rumah nya.

Sya sudah terbiasa dengan kehadiran Aresha disana, jika tante nya itu pergi dengan tiba-tiba tentu saja Sya bakal merasa kesepian, bahkan bisa jadi ia akan merasa hampa.

"Lah, kok gitu sih tan? Terus Sya disini sama siapa? " Rengek nya, dengan puppy eyes yang sangat menggemaskan diwajah cantik nya.

Aresha tersenyum hangat melihat rajukan dari ponakan nya. "Kan ada Arnand Sya, lagian tante juga akan sering main kesini kok." Aresha terus saja membujuk Sya.

Sya hanya diam, kemudian langsung menghidangkan makanan yang telah mereka masak ke atas meja.

"Biar bibi aja non." Bi iyem, langsung mengambil alih makanan yang berada ditangan majikannya.

"Sya nggak mau jauh dari tante Aresha. Lagian kan Koran sering keluar malam. " Lagi dan lagi Aresha tersenyum lucu mendengar penuturan gadis itu.

"Tante bakal bilangin sama Arnand, jangan keluar malam lagi. Okey? " Bujukan demi bujukan yang telah dikeluarkan Aresha sepertinya tidak memberi pengaruh apa pun bagi Sya.

"Ya udah, kita langsung kemeja makan aja. " Putus Aresha.

Dimeja makan sudah ada Arnand dan Seno yang sudah duduk manis sambil menampilkan senyuman terbaiknya saat melihat istri nya masing-masing yang sudah berada di depan mata.

Sya mengambil posisi disamping Arnand, begitu juga dengan Aresha yang mengambil posisi disamping Seno.

Arnand meneliti raut muka istrinya yang sama sekali tidak bersahabat dengan wajah cantik nya.

"Tante apain istri aku? " Selidik Arnand sambil menatap Aresha tajam.

Mata Seno langsung beralih kearah Sya. "Dia kenapa? " Tanya Seno heran. Pasal nya Seno belum terbiasa dengan suasana rumah ini. Karena memang Seno baru tinggal dua hari dirumah Arnand.

"Ye, tante cuma mau bilang pen pindahan aja sama Sy___"

"Bagus dong. " Potong Arnand yang membuat Sya dan Seno langsung melotot sempurna. Bukan, Seno melotot karena tidak menyangka saja dengan ponakan baru nya. Sekejam itu kah seorang Arnand Celvano Axelle, yang dulu notabenya adalah adik kls nya waktu SMP?

"Ih, kamu gimana sih? Ntar aku sama siapa kalau tante Aresha pindahan? " Rengek Sya.

"Kamu ngusir kita? " Beo Seno dengan raut wajah yang sudah mulai berubah. Seketika Aresha tertawa renyah melihat ekspresi suami nya, yang terkesan tersinggung.

"Kamu lucu deh mas, kek nggak tau aja gimana Arnand. " Ujar Aresha ngakak sendiri.

"Orang aku cuma ngusir tante Aresha, bukan om Seno. " Seno mulai paham bagaimana cara interkasi dalam rumah itu. Seno langsung mengangkat sudut bibir nya tersenyum samar.

"Pokok nya aku nggak mau tante Aresha pindah, TITIK. Kalau nggak kamu aja yang pindah. " Aresha dan Seno langsung tertawa mendengar ucapan konyol Sya.

"Lah, kok jadi aku sih. Emang kamu mau jadi janda muda? "

"Nggak papa. Kan masih bisa cari suami baru. " Ujar Sya dengan wajah polos tanpa dosa.

Arnand menelan saliva nya susah payah. Segitu tak ingin kah istri nya, tante Aresha pergi?

"Sya, Arnand nggak bakal tinggalin kamu sendirian dirumah kok. Ya kan Nand? " Aresha langsung menatap ponakan nya tajam. Seolah-olah meminta bantuan dengan cara keras.

ARNANSYA [Completed]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें