PART 0.9

16.5K 1.2K 13
                                    


  "Nggak gitu, aku cuma heran aja sama Arnand. " Dia Saga yang sedang berbincang-bincang dengn Sheryl, tentang perubahan sikap sahabatnya.
Entahlah, apa itu hanya karena perasaan nya saja atau mungkin memang benar adanya.

" Apa jangan-jangan___" Sheryl menggantung ucapan nya karena tidak terlalu yakin atas praduga nya.

"Jangan-jangan apa, yang? " Tanya Saga antusias. Sheryl menggeleng kan kepala nya tidak percaya dengan argumen nya sendiri.

Pasalnya setelah pergi ke Pantai kemaren sifat laki-laki itu berubah drastis, bahkan laki-laki itu sama sekali tidak mau bicara dengan Saga.

"Mungkin nggak sih Arnand suka sama Sya? Tapi kan kabar nya, dia lagi dekat sama Aluna. "

Penuturan Sheryl barusan membuat Saga terdiam sejenak, berusaha berkutat dengan fikiran nya sendiri.

" Arnand nggak pernah suka sama Aluna. Seperti nya perkataan kamu ada benar nya juga, aku kenal betul siapa Arnand. " Jelas Saga mantap.

Tentu saja Saga sangat kenal siapa Arnand, laki-laki yang tumbuh bersamanya sejak mereka masih bayi, bahkan selisih umur mereka hanya dua hari.

Kedua orang tua mereka bersahabat dekat dari masa perkuliahan, karena itu dari taman kanak-kanak sampai SMA sekarang mereka selalu disekolah ditempat yang sama.

Bahkan, dulu kedua orang tua mereka pernah berniat menjodohkan anak-anak mereka jika ada salah satu diantara nya yang perempuan.

Namun sepertinya semesta tak merestui hubungan mereka, bagaimana bisa mereka yang sejenis dinikah kan. Big no, apa kata dunia, nanti nya? Itu bukan lagi sebuah lelucon.

"Tapi bagaimana bisa Arnand menyukai Sya, sedangkan sikap konyol nya saja impossible membuat beruang kutub itu jatuh cinta. " Sheryl tidak terlalu yakin dengan sangkaan nya terhadap kedua anak manusia itu.

" Aku juga tau betul siapa Sya. Setelah kepergian Zhieno dia tidak pernah lagi mengenal cinta. " Tambah Sheryl.

Zhieno? Ya, dia adalah laki-laki pertama yang menjadi saksi bahwa gadis konyol itu pernah jatuh cinta. Zhieno adalah sahabat Sya dan Sheryl waktu kecil, sama halnya dengan Saga dan Arnand, mereka bertiga juga besar ber sama-sama dalam ikatan sebuah persahabatan.

"Zhieno? Who is? " Saga sangat penasaran dengan sosok laki-laki itu.

"Dia sahabat aku dan Sya. Tapi miris nya Sya jatuh cinta dengan laki-laki brengsek itu. Setelah dia tau Sya punya perasaan lebih kepada nya, dia malah menghilang tanpa jejak. Terakhir kabar yang didapatkan Sya, Zhieno pergi keluar negri. Nggak tau dunia mana. Dan___"

Sheryl menggantung ucapan nya seolah-olah atmosfer kepedihan menyelimuti hati nya.

Saga menaikan sebelah alis nya penasaran.

"Sebelum pergi, Zhieno mengenalkan seorang cewek kepada Sya, yang diakui nya sebagai pacar. " Sheryl tersenyum sumbang saat mengenang kejadian beberapa tahun yang lalu.

"Dia adalah sepupu jauh nya Sya, yang sudah Sya anggap sebagai saudara kandung nya sendiri. Dan semenjak itu Sya trauma akan kata cinta." Sambung Sheryl telak.

Saga sedikit tertegun mendengar penjelasan Sheryl barusan. Siapa sangka gadis konyol yang identik dengan ceria mempunyai masa lalu yang kelam.

Bahkan mungkin bayangan masa lalu nya yang pahit itu masih mengikuti kenyataan nya yang harus ditelan nya sendiri.

"Siapa dia? " Tanya Saga penasaran.

"Aku nggak punya hak ngasih tau kamu. "

Saga hanya mengangguk paham. Dia sangat mengerti bagaimana posisi Sheryl yang menyaksikan kepiluan sahabatnya.
Dia juga pasti tidak mau kalau Sya akan membenci nya hanya karena membuka luka lama nya.

"Tapi bantu aku buat Sya kembali jatuh cinta. Entah itu Arnand atau siapa pun, yang pastinya yang terbaik menurut kamu. Aku tau ini akan sulit, bahkan Arshelio yang telah lama mendekati nya saja, dia tak pernah acuh dan bodo amat dengan semuanya. "

Jujur, Sheryl sangat merasa iba kepada sahabat nya. Karena seberapa pintar pun Sya menyembunyikan kan kerapuhan nya dimata dunia, tetap saja bagi Sheryl Sya hanya lah perempuan lemah yang berusaha pura-pura bahagia.

"Kalau aku nggak mau gimana? " Tanya Saga yang berusaha mengembalikan suasana seperti semula.

"Ya udah, kita putus. "

Nyali yang hebat bukan? Sheryl rela mempertaruhkan hubungan nya hanya karena menyelamatkan sahabat nya dari masa lalu yang kelam.

"Astaga sayangku, cinta ku, princess ku, kamu lebih milih Sya dari aku? Pacar terganteng mu se-Asia ini? " Saga mendramatis didepan Sheryl. Bukan, dia hanya ingin tau seberapa peduli gadis ini pada sahabat nya.

"Tentu saja. " Jawab Sheryl mantap.

"Kamu lebih milih Sya dari aku. Tapi kok aku lebih milih kamu ya dari Arnand. " Ujar Saga sambil memasang muka pasaran nya, berharap Sheryl akan mengasihani nya.

" Itulah beda nya cewek dengan cowok. " Wow, seperti inikah pengasihanan yang diharapkan Saga.

"Okey sayang, tanpa mengurangi rasa hormat, pangeran Saga bersedia membantu princess Sheryl. " Putus Saga, yang tak ingin hubungan nya berakhir dengan kekonyolan. Karena tak ada kata melepaskan setelah mendapatkan dalam kamus Saga.

"Pacar yang baik, makin sayang deh aku sama kamu. " Puji Sheryl setelah mendengar ucapan Saga yang bersedia membantu nya.

"Apa yang? Aku nggak denger. " Goda Saga yang membuat Sheryl menatap nya tajam.

" Budeg lo. Nggak ada pengulangan. Capek gue ngomong sama lo. "

Saga menelan saliva nya susah payah mendengar penuturan Sheryl barusan.

" Iya sayang, love you. " Balas Saga cengingiran.

"Udah, nggak usah lebai. " Ujar Sheryl sambil berlalu meninggalkan Saga tanpa sepatah kata pun.

"Gini amat dapet cewek. " Gumam Saga setelah kepergian Sheryl.

________________________________________

Rofftop.

"Arnand? " Beo Saga.

Laki-laki yang dihindari Saga sejak tadi malah ditemukan nya di rooftop sekolah. Tentu saja Saga menghindari karena laki-laki itu sedang marah kepada nya tanpa alasan yang pasti.

"Nand, gue punya salah apa sih sama lo? Sampai-sampai lo diemin gue kayak gini, padahal sama Sean dan Keano lo biasa aja tuh. Apa ada hubungan nya sama ke pantai kemarin? "

Saga memang harus extra sabar menghadapi makhluk dingin ini.

Hening, Arnand sama sekali tak mengubris ucapan Saga.

"Nand, kita kenal nggak setahun dua tahun lho. Fine, kalau lo marah gara-gara kemaren gue minta maaf. Lagian gue paksa lo kemarin buat ikut itu cuma karena Aluna, dia maksa buat ikut sama kita, dan lo taukan kita perginya pasang-pasangan. " Jelas Saga sejujur mungkin.

"Dan letak kesalahan gue dimana, coba? Bukan kah lo juga suka sama Aluna?" Pancing Saga, karena Saga curiga Arnand punya perasaan lebih sama Sya.

"Nand, jangan diem aja. Gue nggak suka Arnand yang kanak-kanakan. " Harus bagaimana lagi Saga memancing ikan yang tidak suka cacing?

"Lo mau tau? GUE NGGAK PERNAH SUKA SAMA ALUNA..!" Ucap Arnand sambil menekan kan setiap kata yang ke luar dari mulut nya.

"Okey, lo nggak suka sama Aluna. Kenapa lo harus marah? Apa jangan-jangan lo suka sama Sya? " Arnand hanya terdiam seribu bahasa. Suka? Arnand saja sama sekali tidak tau.

"Gue nggak tau. " Balas Arnand singkat sambil berlalu meninggalkan Saga.

"Huftt, main tinggal aja, gini amat ya nasib gue, nggak Sheryl nggak Arnand sama aja." Gumam Saga frustasi, sambil memijit kepala nya yang terasa pening seketika.

                                        ***

Ok yang vote dan comment, author doain semoga cepat kaya. Biar kita kaya nya bareng-bareng... 😂

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now