PART 6.0

16.5K 847 31
                                    

  "Afriel Anatasya Axelle... " Lanjut Arnand santai.

"Cie... " Kompak satu ruangan.

Brakkk...

"GUE NGGAK SUKA...!"

______________________

  Seisi kelas langsung cengo mendengar teriakan Sya barusan. Arnand menatap gadis itu dengan penuh kekecewaan, segitu besar kah rasa benci Sya kepada nya?

"Maaf... " Lirih Arnand yang hanya dapat didengar oleh Sya sendiri. Laki-laki itu tau, ia salah. Ia juga sadar diri kok.

Sya mengenggam kuat kertas yang berada ditangan nya, lalu gadis itu berjalan menuju meja Sheryl yang berada dua meja dari belakang meja nya.

"Sher, kumpulin LJK gue, gue duluan." Ucap Sya, yang berhasil mengundang perhatian seluruh mata kearah nya.

"S_Sya, Sya...! " Panggil Arnand yang hanya jadi angin ber lalu di pendengaran gadis itu.

Laki-laki itu tersenyum kecut, memperhatikan punggung gadis itu yang semakin menjauh. Ck, mengapa sesak sekali rasa nya dicuekin oleh orang yang kita cinta?

Ah, Arnand belum tau aja gimana rasa nya jadi Sya selama ini. Dia fikir dia siapa, yang dengan mudah nya bisa menerbang dan menjatuh kan hati wanita.

"Kean, kumpulin punya gue nanti.. " Ujar Arnand sambil berjalan setengah berlari mengejar Sya.

"Asekk, dapat contekan gratis guys... " Sahut Keano yang tidak digubris lagi oleh Arnand.

Arnand tidak peduli lagi dengan ujian, LJK, atau bahkan nilai nya sekalipun. Satu-satunya yang ada dibenak nya hanya lah Sya, gadis konyol yang akhir-akhir ini mengacaukan semua konsentrasi nya.

Laki-laki itu melebar kan langkah nya, menyusuri koridor sekolah yang masih terlihat sepi, karena masih proses ujian untuk kelas 12,dan yang lain nya tentu saja diliburkan. Namun Arnand sama sekali tidak melihat tanda-tanda keberadaan istri nya disana.

     (Koridor SMA Erlangga Afshein

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     (Koridor SMA Erlangga Afshein.)

"Sya tunggu... " Arnand menahan tangan perempuan itu. Sangat terlihat jelas dari ekpresi tidak suka nya dengan kehadiran Arnand didekat nya.

Arnand menatap lekat manik istri nya, seakan-akan tidak ada hari esok, untuk melirik nya sedekat itu.

Berbeda dengan Sya, yang langsung menepis tangan nya dengan kasar, berusaha melepaskan cekalannya.

"Sya, sampai kapan sih mau kek gini terus...? " Frustasi Arnand sambil menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

Rasa rindu, memang sudah di tahan nya sejak lama. Ternyata jadi laki-laki egois, enak nya cuma di awal doang. Ia sampai-sampai menahan hati, agar tidak memeluk gadis itu secara tiba-tiba.

Karena butuh keberanian yang besar bagi Arnand untuk menyalurkan semua kerinduan nya. Butuh perjuangan yang besar juga bagi Arnand, hanya untuk sekedar bertemu dengan gadis nya.

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now