PART 5.6

14.7K 849 23
                                    

  "Asekk, gue se ruangan sama dedek gemas..." Ujar Keano yang membuat Arnand langsung mendelik tajam. Tentu saja Arnand tau siapa maksud Keano itu, siapa lagi kalau bukan istrinya.

"Lo ruangan berapa boss? " Tanya Saga ketika melihat ekspresi datar sahabat nya.

"13." Jawab Arnand, singkat, padat dan jelas.

Pasal nya, sekarang adalah hari pertama mereka melaksanakan ujian akhir sekolah kls 12 SMA Erlangga Afshein. Sudah satu minggu sejak kajadian Arnand bertemu dengan Sya dipesta nya Saga. Kesan nya, gadis itu  sekarang lebih sering menghindar dari pada harus melihat wajah tampan suami nya.

Dan selama itu pula, Arnand tinggal dan tidur sendirian dirumah nya. Lantas kemana istrinya? Sya sekarang tinggal dirumah Sheryl sahabat nya. Sengaja bukan dirumah mommy nya, karena Sya tidak mau orang tua nya tau tentang masalah rumah tangga mereka.

"Ya elah, sama aja dong. Ngapain juga tadi gue bangga se ruangan sama dedek gemas. Lo pada juga ruangan 13 kan? " Tanya Keano yang dibalas anggukan dari Ketiga sahabat nya.

"Lo nya aja yang begok. " Sinis Sean yang membuat Saga langsung tertawa renyah.

"Emang sejak kapan Kean pinter? " Ejek Saga yang dibalas Keano dengan tatapan dramatis.

"Nand, ruangan berapa? " Tanya seorang gadis dari arah yang lumayan jauh. Semua mata tertuju pada nya.

"13... " Jawab laki-laki itu sekenanya. Entah mengapa, Arnand berharap kalau yang bertanya itu adalah istri nya, bukan Sea atau siapapun.

Semakin lama papan informasi Erlangga Afshein itu semakin padat, dikerumuni oleh anak-anak kls 12 se-Erlangga. Arnand menyipitkan mata nya, memperhatikan satu persatu dari mereka yang menatap fokus kearah mading, namun tak ada tanda-tanda kemunculan gadis nya.

"Gue cabut duluan ya, langsung keruangan ujian. " Pamit nya, yang membuat semua orang tersebut mengerutkan kening nya, heran.

Entah lah, laki-laki itu terlalu merindukan istri nya. Mungkin benar kata pepatah, bahwa semua nya akan bermakna jika sudah tiada. Manusia memang terkadang lupa bersyukur atas apa yang mereka miliki, namun mereka akan berdoa agar Tuhan mengembalikan nya setelah semua nya pergi.

Juluki saja, mahkluk aneh. Aneh dari semua segi, baik itu dari segi mencintai bahkan juga dari segi membenci.

Laki-laki itu mengerjapkan matanya berkali-kali, melihat keberadaan istri nya yang tengah bercanda ria dengan Sheryl.

"Kok gue jadi deg-deg kan ya? " Ujar Sheryl kepada Sya yang tengah asik memasukkan berbagai macam jenis coklat kedalam mulut nya.

"Elah, baru juga berhadapan sama kertas? Gimana mau berhadapan sama mama nya Saga. " Kekeh Sya, sambil menyeruput minumannya yang berada diatas meja.

"Dih, eh Sya, perasaan lo dari tadi makan mulu. Eneg gue liat lo makan coklat sampai segitu nya.. " Kata Sheryl sambil menatap Sya ngeri. Pasal nya, gadis itu memang tidak suka dengan coklat. Aneh memang ada cewek yang nggak suka coklat, tapi doyan ice cream.

"Lo nya aja, yang trauma dengan coklat. Sekalian aja trauma sama nasi gitu, atau roti, mie juga, biar cepat laku jualan kain kafan mang Udin. "

Arnand tersenyum geli, mendengar kata-kata ngawur Sya, dari depan pintu. Rasa nya, sangat senang bisa mendengar kembali kata-kata konyol itu.

"Lo nyumpahin gue? Wah, temen durhaka lo emang."

"Eh Btw, lo duduk sama siapa? " Lanjut Sheryl.

Sya langsung mengalihkan pandangan nya menuju kedepan, melihat nama yang tertempel sempurna dimeja sebelah kiri nya.

Sya mendumel kesal. "Apaan sih? Belajar biasa aja, meja nya dipisah. Ini ujian, mejanya kok disatuin. Emang
ya, kepsek selalu bener. Cobaan apaan lagi ini, gue duduk sama nih orang... " Sheryl menyipitkan sebelah mata nya, kenapa tiba-tiba gadis itu, sewot tak suka.

ARNANSYA [Completed]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon