PART 3.3

13.7K 936 66
                                    

   Assalamu'alaikum guesss,,,

Makasih ya udah mau baca cerita aku,,,  siapa pun itu, dimana pun itu, salam ya buat kalian semua...semoga bahagia terus, sukses terus, dan sehat teross,,,Aamiin..😘🥰

Happy Reading..

                               ***

   "Khusus buat lo dare or dare? " Arnand melirik wajah Keano yang dihiasi dengan senyuman smirk nya. Perasaan nya jadi nggak enak gini.

"Mana bisa gitu. " Protes Arnand tak terima.

"Ya bisa lah. Gimana sih boss. " Mau tidak mau, sudi tidak sudi, terpaksa Arnand hanya patuh kepada apa pun kekonyolan sahabat-sahabat nya itu.

"Huftt, fine."  putus nya.

" Bilang ke Sea sekarang, jangan pernah gangguin hidup lo lagi ataupun hidup Sya."

____________________

  Arnand menatap hazel teman-teman nya satu per satu, dan berhenti sejenak di hazel milik istri nya. Laki-laki itu merutuki kebodohan nya sendiri, harus nya tadi ia tidak ikut dalam permainan konyol ini. Tapi apa lah daya, nasi udah jadi bubur.

Gadis itu hanya tersenyum tulus, seakan-akan tak memaksakan suami nya untuk melakukan dare dari Keano. Lagian, Sya juga tidak yakin Arnand memutuskan hubungan nya dengan Sea begitu saja. Masa lalu mereka begitu panjang, buat orang-orang persingkat.

Mata indah yang teduh itu, seolah-olah berhasil menghipnotis setiap orang yang terlanjur menatap nya lekat. Tak terkecuali dengan seorang Arnand Celvano Axelle.

"Nand, kok lo bengong? Nggak berani ya lo?"  Tanya Saga dengan senyuman remeh nya. Dan berhasil membuat Arnand merasa ditantang habis-habisan. Ayo lah, Arnand paling tidak suka ditantang. Ini merupakan sebuah kepantangan dalam hidup nya.

Aresha melirik ponakan nya sekilas. "Yang nggak gentle nggak usah ikut maen kali. " Sindir Aresha sambil mengambil kan ponsel Arnand, lalu melempar nya begitu saja kearah ponakan nya.

Arnand mengambil ponsel nya itu. Menimbang-nimbang sebentar. Lalu Mengotak-atik nya, mencari nama yang akan dihubungi nya. Aresha tersenyum puas.

My Sea 💓..

Semua menatap nama itu cengo. Terlebih Sya yang hanya tersenyum miris.

"Loudspeaker...! " Perintah Sheryl mantap. Semua nya hanya mengangguk setuju dengan perintah gadis itu.

"Ya, ada apa Nand? Kangen ama aku? Kesini dong aku juga kangen lho sama kamu. "

Arnand menelan saliva nya susah payah. Bagaimana bisa dia harus menjalankan dare nya, jika suara lembut gadis itu langsung bisa menenangkan hati nya.

Lain hal nya lagi dengan teman-teman nya, yang mendengar suara itu dengan nilai an yang berbeda-beda. Terlebih Aresha yang merasa jijik sendiri dengan ucapan Sea barusan.

"Hei Nand, kok diem. "

"Maaf Sea, aku minta mulai sekarang jangan pernah ganggu hidup aku lagi. Aku udah punya Sya... "

"Nand, lho kok gitu? "

Tut..

Arnand mematikan ponsel itu secara sepihak. Terlihat jelas seringaian dari teman-teman nya yang tersenyum puas.

"Udah kan? " Tanya Arnand datar, sambil memasukkan ponsel nya kedalam saku celana nya.

"Eitss, siapa bilang udah selesai, blok nomor Sea dari ponsel lo sekarang. " Arnand manatap Saga garang.

ARNANSYA [Completed]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें