PART 2.5

15.4K 981 87
                                    

Apa kabar manteman?semoga Baik selalu ya,,,

Semangat buat hari ini, semoga aktivitas kita semua lancar,,, amiin...

Ada yang rindu nggak sama ARNANSYA?? Hehe,,,

Owh iya,jngan lupa bantu cek typo ya der's.

Ok, happy Reading...

_____________________

  "S_sya? " Ujar kedua nya serentak.

Sya hanya memandang kedua nya cengo.

"Lho, kok dia bisa ada disini? " Tanya Sea menuntut jawaban dari Arnand. Laki-laki itu hanya menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal.

"Di_dia____"

___________________

  Gadis itu menatap lekat manik mata suami nya, entah mengapa Sya sangat berharap Arnand akan mengatakan yang sejujur nya.

"Dia siapa Nand? " Desak Sea, mendelik tajam kearah Sya.

Sya memalingkan wajah nya. Takut, jika air mata nya akan jatuh seketika. Tidak, dia tidak ingin terlihat lemah, seperti ini, walaupun kenyataan nya memang benar.

Sya tidak sekuat apa yang orang lain  liat dari cover nya saja, gadis itu juga mudah rapuh. Bahkan mungkin banyak orang yang tak percaya.

Arnand melirik Sya sekilas, kemudian menarik nafas nya perlahan. "Dia sepupu aku. " Sya kembali menatap arnand dingin, tak seperti biasa nya.

"Owh, berarti dia adik aku juga dong. Hai Sya, senang bisa kenalan dengan kamu. " Intro Sea dengan kilatan mata berbinar nya.

Sya hanya tersenyum miris, masih belum menyangka apa yang dikatakan Arnand barusan. Arnand menjadi sosok tertega yang pernah ia kenal sekarang, bahkan mungkin jauh lebih tega dari pada Zhieno.

Gadis itu kembali tersenyum miring, memperhatikan tangan Sea yang terulur untuk menjabat tangan nya tanpa berniat menerima tangan itu.

"Sya, aku nggak pernah ngajarin kamu kek gitu. " Intruksi Arnand yang membuat Sya berusaha menahan amarah dan kebencian nya.

"Dia kenapa nggak suka sama aku, Nand? Atau lebih suka Aluna? " Sya hanya tersenyum sumbang. Kemudian langsung menerima uluran tangan Sea.

"Iya KAK, aku juga senang kenalan sama KAKAK. Btw, Aluna itu sepupu jauh aku lho. Tapi KAKAK tenang aja, aku bakal musnahin orang yang berani ganggu KAK ARNAND, siapapun orang nya... " Ujar Sya sambil menekan kata kak nya.

Sea yang mendengar itu tentu saja tersenyum bangga. Berbeda dengan Arnand yang masih berusaha mencerna perkataan istri kecil nya.

Apakah Sya cemburu? Arnand berusaha memutar otak nya, kalau iya seharus nya Arnand senang dong. Tapi kenapa, justru ia merasa tertohok sekarang.

"Ya udah, aku pamit dulu ya Sya. Sampai jumpa besok. "

"Eh kak Sea, nggak dianterin aja sama Kak Arnand. Ini udah malem lho. Emang nya kak Sea nggak takut? " Ujar Sya tak lupa mengibarkan sebuah bendera perperangan pada suami nya.

Sya sudah berusaha mendingin kan amarah nya yang tadi hampir memuncak. Mungkin memang lebih baik bersikap biasa saja, dari pada harus mengumbar kesedihan. Iya, Sya gadis tegar.

"Lah, kan kamu tadi nya kesini juga sendiri."  Sya tersenyum miring mendengar perkataan Sea barusan. Boleh juga Sea, Sya jadikan umpan pancingan nya.

Memang kalimat itulah yang dinantikan nya sedari tadi.

"aku mah beda kak. Pacar aku lagi selingkuh, nggak mungkin kan bisa jemput-antar aku. Beda lah sama kak Sea, yang pacar nya setia kek kak Arnand, nggak mungkin tega membiarkan kakak sendiri."

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now