PART 3.4

13.8K 908 24
                                    

  "Tan, kita berangkat ya. " Pamit Sya pada Aresha, yang ikut mengantarkan mereka sampai depan pintu.

Gadis itu hanya mengangguk dengan senyuman ramah nya. Tatapan nya jatuh pada Arnand yang sedang menggulung lengan seragam Erlangga nya sampai sebatas siku. "Jagain ponakan tante, Nand." Ujar nya pada Arnand sinis.

"Ya, pastilah tante Aresha. " Balas laki-laki itu malas. Aresha memang suka ngeyel, apa lagi menyangkut orang yang udah terlanjur ia sayang. Dan Arnand bisa memaklumi akan hal itu.

Sya menarik seulas senyuman dibibir nya.
Rasa nya sangat beruntung bisa mengenal Aresha dalam rumah tangga nya. Meskipun itu hanya untuk beberapa hari kedepan, karena Aresha juga bakal menikah dengan Seno.

"Ayok... " Ajak Arnand sambil menarik tangan Sya menuju mobil nya. Kalau sampai berlama-lama didekat Aresha, bisa nggak jadi mereka berangkat nya kesekolah.

Didalam mobil.

"Nanti disekolah jangan dekat-dekat sama Arshelio ya. Aku nggak suka. " Apakah pantas seorang Arnand mengucapkan kalimat itu? Cemburu? Bukan kah dia juga melakukan hal yang sama? Bahkan mengkin lebih.

Sya memicingkan sebelah mata nya menatap manik Arnand lekat. Mungkin, Arnand adalah defenisi brengsek yang sesungguhnya.

"Kamu cemburu? "

"Siapa juga yang nggak cemburu, melihat istri nya dekat dengan laki-laki lain." Arnand terlihat sangat santai mengucapkan kalimat tersebut, tanpa melihat kearah istri nya. Lantas bagaimana dengan Sya? Apa ia bisa mengucapkan kalimat yang sama secara terang-terangan didepan Arnand.

"Siapa juga yang nggak cemburu, melihat suami nya dekat dengan perempuan lain. "

"Owh... " Dingin menjalari tubuh Arnand saat mendengar jawaban singkat istri nya.

Sedetik berikut nya mata nya beralih pada Sya yang sedang duduk bersandar di kursi mobil nya, sambil melipat tangan didada.

"Owh doang? " Beo Arnand sambil menghentikan laju mobil nya.

Sya mengerut kan kening nya heran. Yang pertama, jawaban apa yang diinginkan laki-laki itu? Yang kedua, kenapa tiba-tiba ia menghentikan mobil nya ditengah jalan seperti ini?

Gadis itu diam saja. Entah lah, rasa nya sangat lelah untuk sekedar bertanya mengapa.

Sedangkan laki-laki itu, yang tak kunjung mendapatkan pertanyaan dari istri nya, langsung saja mencium bibir istri nya sekilas.

"Aku nggak suka kamu jadi dingin begini." Ujar nya sarkastis.

Lah, bukan kah selama ini Sya B aja, saat berhadapan dengan sikap beruang kutub Arnand. Ini baru sekali, bagaimana jika setiap hari. Ck, Sya benar-benar tak habis fikir.

Sya tersentak kaget dengan perlakuan Arnand barusan. Seperti nya ada aliran listrik yang masuk dalam tubuh nya begitu saja.

"Dih, kamu fikir kamu itu hangat gitu? Bahkan udah berasa kek kulkas berjalan. " Konyol Sya.

Jawaban konyol itu sukses membuat  Arnand tertarik seperti kutub utara dan selatan dalam  magnet. Tangan kanan nya sudah terulur untuk mengacak surai Sya yang terlihat sangat rapi.

"Ih, berantakan tau. " Sungut Sya sambil membenarkan rambut nya kembali.

"Sini biar aku aja. " Arnand langsung saja menarik Sya untuk mendekat, kemudian membenarkan kembali poni istri nya.

"Udah cantik. " Jujur Arnand, yang membuat Sya bersemu merah. Laki-laki itu hanya tersenyum melihat wajah memerah istrinya.

"Ya udah, buruan berangkat. "

ARNANSYA [Completed]Where stories live. Discover now