44. || Dinda Mau Bunuh Diri

799 60 30
                                    

WOY GUA NGETIK LEBIH DARI 2000 WORDS WOY WKWKW
HAPPY READING MY LOVE READERS!!





🎵🎶 Ajari Aku Membencimu-Hanyas Wara 🎶🎵




"Raka. Sarapan dulu." Ujar Reva sembari tersenyum.

Raka cuma menatap Reva. Ia melihat banyak tanda merah yang ia tau adalah kissmark disekitar leher Reva. Raka berdecih. "Semalam lo ngajak siapa ke rumah?" Tanya Raka.

"Hah?" Beo Reva.

"Ngapain aja lo sama Darren?" Tanya Raka.

"Hah??" Beo Reva lagi.

"Gue gak nyangka lo semurah itu Rev." Ujar Raka.

"Hahh?"

"Hah, heh, hah, heh. Kosa kata lo habis? Wajar sih habis, semua kata-kata lo untuk Darren." Ujar Raka.

"Apaansih! Masih pagi juga." Kata Reva.

Raka duduk dimeja makan. Reva melongo menatap Raka yang duduk dimeja makan. "Kamu mau makan? Makan masakan aku?" Tanya Reva.

"Gimana sih. Tadi lo nyuruh gue makan."

"Eh iya sini aku ambilin." Reva mulai mengambil satu persatu lauk pauk ke piring Raka.

Raka mulai mengunyah masakan Reva. "Enak." Gumam Raka sembari mengunyah."

Reva tidak salah dengar kan? "Hahhh?" Beo Reva lagi.

"Bau napas lo." Jawab Raka.

"Gue gak masalah lo mau ngelakuin having sex sama siapa. Tapi jangan di mansion gue. Gue gak suka ada perzinaan di istana gue." Ujar Raka lagi.

"Kamu lupa sama semalem?" Tanya Reva.

Raka seketika teringat sesuatu. Raka berdeham. "Lo tau sesuatu tentang semalam? Gue pulang sama siapa? Gue bawa cewek ke mansion? Soalnya kamar gue berantakan dan ada darah di kasur gue. Gue takut salah target aja." Tanya Raka.

Pipi Reva bersemu merah. "Kamu pikir siapa yang buat karya begini di leher aku?" Tanya Reva sambil menunjukkan leher nya.

Raka mengernyitkan dahinya. "Darren."

"Apaan sih kenapa Darren terus yang di sebut?" Ujar Reva dengan nyolot.

"Karna emang itu yang gue tau langsung dari narasumber nya." Ujar Raka.

"Narasumber? Darren maksudnya? Atau gimana sih? Kayaknya ada yang fitnah gue." Ujar batin Reva.

"Oke kalau kamu lupa, aku jelasin. Kita tadi malam habis ngelakuin hav–"

Drttt...

Drttt...

Drttt...

Raka meregoh kantong celana nya. Dan terpaksa Reva menghentikan penjelasan nya. "Halo."

"Gak mungkin ada kerjaan yang haru di bahas kan? Ini hari libur. Saya gak suka ada penjelasan 'harus ada yang kita bahas tentang proyek' kamu tau itu Din." Ujar Raka. Sebenarnya ia ingin mencari tahu wanita mana yang sudah ia perawani.

"Din? Kamu masih disana kan? Kenapa diam?" Tanya Raka.

"Tolong aku.. hikss...hiksss.."

Tubuh Raka menegang. "Din? Are you oke?" Tanya Raka.

"A-Aku di– hikss.. hikss... Riki brengsek!!!" Teriak Dinda.

"Hey, hey. Listen to me, saya kesana sekarang. Jangan lakukan apapun itu yang buat kamu bahaya." Ujar Raka.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now