19. || Tingkah Lucu Reva

783 53 22
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Jangan jadi pembaca gelap
Sudah lama gak up!
Happy Reading!



🎶🎵 Haruskah Ku Mati-Ada Band (Cover by Tami Aulia) 🎵🎶


"Akhirnya!! Eh tapi lo kok gak minta pendapat gue sih!."

"Gak penting." jawab acuh Raka.

"Gue kan calon bini lo!."

"Ck. Berisik Rev, ukur jari dia dulu." setelah berbicara kepada pegawai Raka langsung memainkan handphone nya.

"Baik Tuan." pegawai itu pun mulai mengukur jari Reva terlebih dahulu.

"Kurus banget ya Mba?." tanya Reva kepada pegawai yang fokus ke jari manis Reva.

Pegawai tersebut tersenyum. "Iya Nyonya."

"Habisnya dia Mba gak perhatian ke aku, makanya aku jadi kurus." Reva memanyunkan bibir nya. Raka hanya melirik sekilas.

"Mba tau gak rasanya itu aneh aja tau Mba sama kehidupan ini. Ternyata jodoh aku itu mantan aku!." pekik Reva dan pegawai tersebut terkejut dan kemudian ia kembali tersenyum.

"Oh ya Mba tau gak? Raka itu dingin banget kayak di kutub! Tapi kadang-kadang dia perhatian Mba, tapi kadang possessive kira-kira itu kenapa ya Mba bisa berubah-ubah gitu?."

"Itu tanda nya Tuan sayang sama Nyonya tapi belum bisa nunjukin sepenuhnya." jawab pegawai tersebut.

"EMANG IYA RAKA? LO SAYANG SAMA GUE?." Reva menatap lekat Raka.

Dilihat Raka tidak merespon ia kembali melihat cincin yang dipilih Raka. "Kalau sayang itu ya bilang aja kali, gak usah malu-malu. Gue kan juga sayang sama lo, kenapa sih tu mulut emang sus– hmpptt."

Raka membungkam mulut Reva dengan cara melakbannya. Mata Reva membulat sempurna. Sementara orang-orang yang berada disana sudah tertawa. Kali ini Reva yang malu.

"Jangan di buka sebelum gue yang suruh." desis Raka.

Pegawai itu sekarang mengukur jari manis Raka. Tangan nya gemetar sekali. Raka mengulurkan tangan nya. Durasi pegawai itu mengukur jari Raka lebih lama daripada Reva tadi. Reva pun geram. Ia membuka lakban yang tertempel di bibirnya.

"Jangan pegang lama-lama Mba!." ujar Reva sambil berkacak pinggang.

Raka yang sibuk bermain handphone pun menoleh kearah tangan nya yang memang sengaja dipegang oleh pegawai tersebut. Lalu Raka menoleh kearah Reva lalu ia tersenyum licik.

"Mau pegang lebih lama lagi?." tanya Raka kepada pegawai itu.

"Mau!." jawab pegawai itu dengan semangat.

Raka pun menggenggam tangan pegawai itu, dan lihatlah reaksi Reva sekarang. Ia sangat marah, berbeda dengan reaksi pegawai itu yang sangat bahagia. "RAKA!!! LO KENAPA SIH MALAH–hmpptt." Raka kembali melakban bibir Reva.

"Gue bilang jangan di buka sebelum gue perintah." ujar Raka namun Reva tidak menghiraukan ucapan Raka, ia duduk di salah satu sofa disana lalu ia bermain handphone.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now