48. || Wanita Jelangkung

673 56 39
                                    

Guys, btw aku ada beberapa cerita yang masih ada di draft, menurut kalian aku keluarin cerita baru atau selesaikan My Life dulu baru keluarin cerita baru? Bantu comment yaw!
Btw in the busway happy reading sist!



🎵🎶 Resah Jadi Luka-Daun Jatuh 🎶🎵



"Anjing, canggung bodok jadinya. Lo sih pake surprise an segala." Bisik Adit.

"Ya mana gue tau kalau mereka lagi anu." Balas Ken dengan nada berbisik juga.

"Lo berdua mau ngapain kesini? Udah masuk gak ngetok, gak ucap salam, ganggu aktivitas orang. Malam-malam lagi." Gerutu Raka.

Adit menyengir. "Kok marah banget kayak nya lo."

"Ya iyalah siapa yang gak marah aktivitasnya terganggu." Gumam Raka.

"Hah? Apa? Lo ngomong apa?" Tanya Ken.

"To the point aja deh mau ngapain lo berdua." Kata Raka.

"Nih." Adit menyerahkan amplop berwarna coklat ke Raka. "Ini surat lamaran kerja gue."

Raka menerima nya lalu ia menaruh nya di atas meja. "Gue pikir lo bercanda."

"Di gorok gue sama Umi kagak kerja. Pake ngancem segala lagi."

"Ancam apa?" Beo Ken.

"Sapi gue di potong. Mana masih kecil sapi gue." Ujar Adit.

Raka berdecak. "Pulang lo pada. Sana."

"Dih buset di usir." Ken berdecih. Ken menarik napas nya dalam-dalam. "REVAA!! GUEE SAMAA ADITT PULANGG DULUU!! SELAMAAT ATAAS KEHAMILANN LOO!! ASSALAMUALAIKUM!!"

Raka dan Adit masih menutup kedua telinganya, begitupun dengan Reva yang sedang makan di meja makan. "Hati-hati Ken, Adit. Makasih ya." Jawab Reva sedikit berteriak.

Selepas kepulangan Ken dan Adit, Raka menutup pintu mansion nya dan memasang kembali password kunci rumah nya. Ia tak ingin di ganggu lagi, kepala nya cukup sakit dengan keadaan sekarang, yang ia perlu hanya bermanja-manja dengan Reva.

Raka menghampiri Reva dan menaruh dagunya diatas kepala Reva lalu ia memeluk leher Reva. "Gue mau makan! Belum habis ini makanan nya haduh!" Keluh Reva.

Raka mengecup lama puncak kepala Reva dan menghirup aroma nya dalam-dalam. Aneh rata-rata setiap orang yang suka berganti-ganti aroma, wanginya akan nyengat atau aneh. Tapi tidak dengan Reva, setiap aroma yang ia pilih selalu menggoda indra pencium semua orang termasuk Raka. Candu.

"Raka.." Panggil Reva.

Raka melepas pelukan nya. "Bisa diam bentar aja gak sih? Ganggu banget tau gak!" Ujar Raka dengan nada yang sediki kesal.

"Iya tapi kan aku masih makan.." Ujar Reva.

"Bodo ah gue mau tidur." Raka langsung melangkah pergi meninggalkan Reva.

"Kenapa dia yang marah?" Gumam Reva.

***

"Gila! Itu ide gila yang pernah gue denger. Gue gak mau. Titik!" Ujar Raka kepada orang yang menelpon dirinya.

Raka mengusap kasar wajah nya. "Oke! Oke! Gue setuju! Kita bahas besok lagi."

Tut!

Raka menggenggam tiang balkon kamar nya dengan kuat dan keras guna menyalurkan emosi nya. "Arrghh!" Raka berteriak.

"Kenapa coba gue setujuin ide itu.. Bakalan ada hati yang terluka lagi." Raka cukup sadar setiap perbuatan jahat yang ia lakukan.

Tok! Tok! Tok!

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now