49. || Baby Twins (Revisi)

1K 63 44
                                    

Tadinya aku mau tunda Up sampe besok. Tapi karna kalian excited banget jadinya aku up sekarang ya?
Hope u like it, guys!
Happy Reading mwuah!




🎵🎶 Cinta Seperti Aku-Aurelie Hermansyah 🎶🎵

apa cuma aku yang gak pernah nonton acara lamaran mereka? Katanya sedih? Emang iya ya?





"Raka sama Dinda bahas apa sih.. ruangan Raka kedap suara pula." Ujar Reva.

Reva menaikkan kaki nya keatas sofa dan berbaring dengan menghadap kearah pintu ruang kerja Raka. Reva menyalakan tv dan membuka youtube untuk mendengarkan lagu. Reva pun dilanda rasa ngantuk, Reva memejamkan matanya.

"Kamu udah setuju sama ide yang aku kasih. Tanda tangan disini." Ujar Dinda sambil memberikan surat untuk Raka.

Raka mengambil pena nya dan mulai menandatangani surat tersebut. "Makasih Raka." Ujar Dinda dan Raka mengangguk tanpa senyuman di wajahnya.

Dinda beralih menuju ke mesin foto copy di ruangan Raka tersebut. "Kamu pegang yang copy an nya aku pegang yang asli ya." Ujar Dinda.

"Aku mau cek Reva." Raka pun melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan.

The wheels on the bus go round and round..
Round and round..
Round and round..

Raka melangkah kan kakinya menuju ruang keluarga karna mendengar lagu anak-anak tersebut. Saat sampai disana Raka mendapati Reva sedang tidur.

"Kayak anak kecil nonton nya cocomelon." Ujar Raka.

"Reva udah makan belum ya?" Tanya Raka ke dirinya sendiri.

***

"Reva. Re bangun." Raka menggoncang tubuh Reva.

"Eunghh.. Kenapa Raka, masih ngantuk.." ujar Reva.

"Makan dulu, lo belum makan." Ujar Raka.

Tak ada pergerakan lagi dari Reva, Raka berjongkok dan mengamati pelan wajah Reva. Ia mengelus lembut pipi Reva. "Bangun dulu, lanjut tidurnya nanti habis sarapan." Ujar Raka dengan halus sekali.

Reva tertawa dengan mata yang tertutup, aneh sekali mendengar nada bicara Raka. "Kok ketawa? Bangun woy." Ujar Raka.

Reva mengubah posisi menjadi duduk. "Lucu banget ya ampun suami!" Reva mencubit gemas pipi Raka.

"Ahh sakit! Buru makan!!" Ujar Raka sambil menyodorkan piring berisi makanan sehat untuk Reva.

"Makaci cuami, mwuaah!" Reva sangat bersemangat menghabiskan makanan tersebut.

"Jelangkung udah pulang?" Tanya Reva.

"Hah? Siapa?" Tanya Raka yang tak tahu siapa yang Reva maksud.

"Dinda."

"Oh. Belum. Bentar lagi kali." Ujar Raka.

"Pak, saya balik dulu ya. Terimakasih atas waktu dan tanda tangan nya, dan jangan lupa di baca kembali ya Pak surat nya." Ujar Dinda sambil tersenyum.

"Saya pulang ya Bu Reva. Permisi." Dinda pun berjalan keluar dari mansion Raka.

Raka menunduk dan berkelana dengan pikiran nya. Reva menatap Dinda dan Raka secara bergantian. "Dinda gak di pecat?" Tanya Reva.

Raka mengangkat wajah nya dan melihat Reva. "Gak, di kasih kesempatan sama Papi." Kata Raka.

Reva mengangguk paham. "Kasian juga sih, lagi hamil gak ada yang tanggung jawab." Ucapan Reva membuat Raka menoleh menatap Reva. "Siapa yang bisa Dinda harapin kalau dia hidup sendirian. Biaya melahirkan dan kebutuhan anak itu mahal banget." Ujar Reva lagi sambil mengunyah makanan nya.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now