67. || Harapan dan Doa

764 43 12
                                    

Segera akan kuselesaikan cerita ini biar readers aku gak di gantungin ya💙 jangan lupa follow akun wattpad baru ku ErikaFhma_




🎵🎶 Isyana Sarasvati-Tetap Dalam Jiwa 🎶🎵




"Jangan please jangan! Jangan lagi, Raka.." Lirih Reva sambil menatap Raka yang berdiri.

Reva menangkup wajah Darren. "Kamu gak papa?" Tanya Reva.

"Gak papa, makasih sayang." Ujar Darren dengan tulus.

Raka tertawa sumbang. Ia melepas satu persatu kancing jas nya dan langsung melempar jas yang tertempel di tubuhnya. "Aku yang sakit Re! Bukan dia!" Teriak Raka.

"Raka tolong, tolong jangan mempersulit semua Raka. Toh itu juga mau kamu kan yang cerai? Surat itu kamu kasih untuk aku kan? Udah aku kabulin Raka." Ujar Reva sambil berdiri dan menatap lekat Raka.

Raka mengusap kasar wajahnya. "Sekarang udah beda kondisi Reva! Kamu– Arrghh!" Raka melempar kursi yang ada di dekat nya, meja makan pun juga sudah ia tendang. Semua hancur.

"Sekali lagi maaf Raka, ayo kita pulang Darren." Ajak Reva sembari membantu Darren bangkit.

Semua orang yang ada disana menatap tak menyangka kepergian Reva dan Darren. Begitu pun dengan Raka, lantas sekarang dia sedang mengadakan acara untuk siapa? Untuk mempersatukan dirinya dengan Reva atau untuk kehancuran dirinya sendiri?

Lama Raka menatap punggung Reva yang perlahan menghilang dari pandangan nya. "ANJING!! BANGSAT!!" Raka berteriak dan membanting semua apa saja yang ada di depan nya. Emosi nya sangat meluap.

"Gue gak paham, kenapa Reva begitu?" Tanya Alvano.

"Reva mau tolongin suaminya." Jawab Jihan.

***

Reva melepaskan rangkulan nya dan menatap nanar jalanan yang ada didepan nya. Mata nya berkaca-kaca seolah sudah siap menumpahkan semua rasa emosi nya. Darren maju dan berdiri di hadapan Reva lalu perlahan tangan nya mengulur dan memegang pundak Reva, namun Reva dengan cepat menepis nya dan menatap Darren dengan tatapan menyalang.

"Puas lo?" Tekan Reva.

"PUAS?! DASAR PEBINOR LAKNAT!" Teriak Reva sambil mendorong tubuh Darren.

"Ayo kita pulang dan ambil baju-baju kamu. Kamu tinggal di rumah aku." Ujar Darren.

"Gak! Gue pulang sendiri!" Reva mengangkat sedikit gaun nya dan melepaskan high heels nya setelah itu i pergi meninggalkan Darren.

Darren yang sedari tadi melamun langsung tersadar dan dengan cepat ia mengejar Reva. "Re jangan gini lah please.." Ujar Darren yang masih mengejar Reva.

"Pergi." Hanya itu kata hang terlontar dari mulut Reva, persetan dengan orang-orang yang memperhatikan mereka layaknya syuting sinetron.

"Re, didepan sana jalanan nya sepi dan banyak preman dan begal. Pakaian kamu mencolok kamu bisa diapa-apain nanti." Kata Darren.

Seketika Reva menghentikan langkah nya. Darren mengulas senyuman, berhasil! "Bodo amat, kalau gue ketemu mereka gue yang bakal memohon sama mereka supaya bunuh gue dan buang jasad gue ke kali Ciliwung." Setelah mengatakan itu Reva melanjutkan kembali langkahnya yang sempat tertunda.

Darren menepuk dahinya dan langsung menarik tangan Reva dan membawa Reva kedalam dekapan nya, namun Reva memberontak ingin di lepaskan. "Lepasin setan! Gak sudih gue bersentuhan sama lo anjing!!" Teriak Reva di sela-sela isakan nya.

My Life (RakaReva)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora