58. || Diselamatkan Darren

636 78 35
                                    

Maaf baru up, tadi malam mau up malah lupa :)
Aku mau minta tolong guys untuk menghargai semua cerita karya penulis manapun, so please stop jadi dark readers.
Happy Reading readers ku sayang!




🎵🎶 Kedua Kalinya-Sheryl Sheinafia 🎵🎶



🎵🎶 Kedua Kalinya-Sheryl Sheinafia 🎵🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Dinda kamu makan ya.. Ini aku ada buatin sayur–"

Prang!

Untuk kesekian kalinya Dinda menghempas makanan yang Reva berikan dan membuat makanan itu jatuh kelantai. Reva ingin memungut beling akibat pecahan piring namun suara Raka menghentikan kegiatan nya.

"Berdiri lo, jangan sentuh itu." Ujar Raka dingin.

Reva muak dengan sikap Raka yang berubah lagi. "Raka sumpah bukan aku yang dorong Dinda!" Kata Reva.

"Jelas-jelas kamu yang ada dibelakang ku! Pasti kamu yang dorong aku! Gara-gara kamu, aku dan anak ku gak bisa hidup sama-sama lagi!" Ujar Dinda.

"Tapi itu juga semua salah kamu juga yang suka minum-minum alkohol!"

"REVA!" Sentak Raka dan Reva terkejut.

"Bisa gak sih lo gak bikin keributan! Pahamin Dinda yang baru kehilangan anak nya! Lo bayangin kalau sekarang lo di posisi Dinda." Ujar Raka dan Reva termenung.

"Lo mau hal ini terjadi di lo? Gak kan? Diem Rev, kalau mau jelasin liat kondisi juga. Eneg dengerin lo ngoceh terus." Ujar Raka.

"K-kamu do'ain aku dan anak-anak aku punya nasib yang sama kayak Dinda?" Tanya Reva gugup.

Dinda tersinggung dengan ucapan Reva. Ia memukul meja. "Maksud kamu apa!"

Raka tak menjawab. "Tolong kamu bawa Dinda ke kamar dan pastikan dia minum obat dan istirahat." Perintah Raka kepada salah satu pelayannya.

"Mampus." Desis Dinda sebelum ia menaiki tangga.

Reva tak mengindakan ucapan Dinda, matanya berkaca menatap Raka. "Selama tiga hari ini gue capek denger bacotan lo Re. Gue tau bukan lo pelakunya, gue udah liat cctv yang ada di tangga. Dinda kepeleset." Ujar Raka.

"Itu yang bikin Dinda dan anak gue celaka." Ujar Raka lagi.

Reva tentu kaget. Raka mengakui anak Dinda yang jelas-jelas bukan anak kandungnya. "A-anak kamu?" Tanya Reva.

"Anak yang dikandung Dinda juga anak gue. Mulai hari ini lo harus bisa jaga diri lo sendiri, gue masih mau fokus ke Dinda. Saat ini dia lebih butuh gue daripada lo." Ujar Raka.

"Aku harap kamu gak serius bilang itu Raka. Bagaimana pun juga anak-anak kamu itu yang ada di perut ku sekarang." Kata Reva sambil menunjuk perut besar nya.

"Nge bacot lagi. Pusing gue dengerin lo, mati aja lo sama anak-anak lo. Ribet hidup gue ada lo sama anak-anak sampah yang di perut lo." Kata Raka, Reva membekap mulutnya dan menggeleng tak percaya dengan kalimat yang di ucapkan Raka.

My Life (RakaReva)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang