56. || Ancaman Darren

668 71 49
                                    

Selamat Berpuasa!
Syumpah ini part terpanjang. Wkwk, fiuhh hari minggu aku UTBK nih di Bandung, jantung udah rasa kayak dugem tiap jam. Wish me luck ya guys!
Happy Reading!!



🎵🎶 Cinta Cuma Satu-Nindy 🎶🎵





"Aku gak suka sayuran Raka!"

"Tapi kamu harus coba dulu, ini itu buat ibu hamil kayak kamu." Bujuk Raka.

"I said no!!"

Prang!

Dinda membuang piring yang berisi makanan yang sudah Raka siapkan tadi. "Bisa gak sih, gak egois?" Tanya Raka.

Dinda mengerucutkan bibirnya. "Aku pengen yang lain, Raka.." Ujar Dinda.

"Masih pagi. Gak usah berisik. Tinggal makan aja susah banget. Hargain kek orang capek-capek bikin malah di buang, dasar gak tau terima kasih." Cibir Reva lalu ia mengambil sapu dan serokan, lalu ia menyapu pecahan beling dan makanan tersebut.

"Lo mau kemana?" Tanya Raka saat melihat penampilan Reva yang rapih dan cantik.

"Rumah sakit." Jawab Reva tanpa menatap Raka.

Lalu Reva ke dapur dan mengambil makanan yang ada di panci, ia menuang makanan tersebut kedalam piring. Lalu ia menuju meja makan dan memberikan nya untuk Raka. "Tadi pagi aku masak, tapi sorry ini porsi cuma buat kamu sama nanti aku mau kasih Darren." Ujar Reva sembari tersenyum kecil.

"Oh. Lo mau ketemu ayah dari–"

"Gak usah banyak cincong deh gemes!" Reva mencubit kedua pipi Raka dengan gemas. "Aku ke rumah sakit, biar suami aku gak di tuntut ke polisi atas tindak kekerasan." Ujar Reva sembari memakai parfume.

Raka memejamkan matanya dan menghirup aroma Reva yang menurutnya sangat segar. "Raka." Panggil Dinda dan Raka membuka matanya.

"Aku lapar." Ujar Dinda.

"Pesan apa yang kamu mau di gofood." Ujar Raka.

"Aku pergi dulu ya. Oh iya, terserah kamu Raka mau buang makanan nya atau gak. Tapi seenggak nya kamu hargai usaha aku yang lagi berjuang mempertahankan rumah tangga kita. Aku yakin, one day semua kebenaran akan terungkap. Dan kalaupun kebenaran itu terlambat datang nya, ya seenggak nya aku mau menghargai sisa waktu ku untuk jadi istri sholeha untuk kamu." Kata Reva dengan senyuman pedih nya.

Raka hanya menatap mata Reva. Seperti tidak ada kebohongan disana. Reva meraih tangan Raka dan mencium punggung tangan suaminya. "Assalamualaikum." Ujar Reva lalu ia pergi dengan senyuman indahnya.

Raka menatap tangan yang baru saja dicium dan di genggam Reva. "Waalaikum salam." Jawab Raka.

Dinda memutar malas kedua bola matanya. Ia langsung menarik dagu Raka dan mengecup pipi Raka sekilas. "Now, look at me. Oke?" Kata Dinda.

***

"Darren. Gue boleh tanya sesuatu gak?" Tanya Reva.

"Tanya aja." Jawab Darren.

Reva membenarkan posisi duduknya. "Kenapa lo sama Raka berantem?" Tanya Reva.

Darren terdiam. Ia tak tau harus jawab bagaimana. "Re. Bisa gak lo tinggalin suami lo, dan lo jadi milik gue. Bisa kan?" Tanya Darren.

Reva mengernyit. "Sinting lo?"

"Gue bilang ke Raka kalau anak yang di kandung lo itu anak gue. Sebelum nya maaf kalau gue ngelakuin ini. Tapi gue lakuin itu demi lo, Re." Kata Darren.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now