My Life (RakaReva)

8. || Pemilik Hati Raka

Hai Readers!
Kalau ada typo di koreksi aja ya
Happy Reading^^

🎶🎵 Cinta Keadaan-Trisouls 🎵🎶

"Ma, dulu Papa sama Mama itu dijodohin atau saling cinta?." tanya Reva dan Nadine menghentikan kegiatan mengelus rambut Reva.

"Mama sama Papa menikah karna kecelakaan." Reva menatap bingung kearah Nadine.

"Hah? Jadi Reva hadir karna kecelakaan?." tanya Reva.

Nadine menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Reva. "Terus? Maksudnya Mama apa?." tanya Reva lagi.

"Dulu Mama sama Papa itu sahabatan dari SMP, sampai lulus SMA pun kita masih sahabatan sampai one day Papa punya pacar dan Mama juga punya pacar."

Reva tidak berkomentar, ia hanya mendengarkan cerita Nadine. "Dan dulu setiap Papa kamu pulang kantor selalu mampir ke rumah Mama, sampai-sampai pacar nya marah." Nadine terkekeh ketika mengingat kejadian dulu.

"Hari itu hari dimana kesalahan kami berdua. Seperti biasa, Papa kamu pulang kantor dan selalu mampir kerumah, tapi keadaannya waktu itu beda."

Flashback On

Tok Tok Tok

"Itu pasti Dion!." Nadine beranjak dari ruang keluarga dan segera membuka kan pintu untuk Dion.

Bruk!

Dion hampir saja terjatuh kelantai jika tidak di peluk oleh Nadine. "Dion?! Kamu kenapa Di?." tanya Nadine.

"Di kamu bau alkohol. Kamu minum-minum ya?." tanya Nadine.

"Sakit." ujar Dion sembari memegang kepala nya.

"Ya udah kita masuk dulu ya, kalau Mama aku tau pasti dia marahin kamu Di." ujar Nadine sambil membopong Dion menuju ruang keluarga.

Nadine merebahkan tubuh Dion diatas sofa. "Kamu kenapa sih Di? Kalau kamu ada masalah itu cerita sama ak–."

Belum sempat Nadine menyelesaikan ucapan nya tiba-tiba Dion menarik tangan Nadine, alhasil Nadine terjatuh diatas tubuh Dion dengan jarak wajah yang dekat.

"Cantik." ujar Dion.

"Di, lepasin. Kamu lagi gak sadar!." Nadine berusaha melepaskan cengkraman tangan Dion.

Dion menarik nya kembali dan dipeluknya tubuh Nadine. Nadine sangat ketakutan sekarang, Nadine tidak mau hal yang tidak diinginkan terjadi kepada dirinya.

"Dion dirumah gak ada siapa-siapa! Aku takut! Kamu lepasin aku sekarang." pinta Nadine dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Gak ada orang bagus dong." suara Dion yang terdengar seperti menggoda.

"Gak mau! Lepasin! Dion!!." Nadine masih berusaha meloloskan dirinya namun nihil!.

Dion memajukan wajahnya kewajah Nadine. "Kamu jangan kurang ajar ya! Aku mau–hmmpptt." Dion membungkam bibir Nadine dengan bibirnya.