69.|| Akhir Bahagia.

1K 52 32
                                    

Hai Readers! Jaga kesehatan ya, yo detik-detik menuju ending. Satu part lagi lalu tamat lah sudah cerita Reva dan Raka. Jangan lupa follow ErikaFhma_ kalau mau liat karya-karya ku yang lain💙

🎵🎶 Vidi Aldiano ft. Andien-Hingga Nanti🎶🎵




Flashback on

"Rencana lo kedepan gimana?" tanya Alvano yang sedari tadi hanya diam saja.

Memang sejak pulang makan malam tadi Sonya langsung memanggil semua teman-teman Raka dan Reva. Dan semua sudah dijelaskan oleh cewek-cewek.

"Gue besok mau datangin rumah Darren." jawab Raka.

"Hancurin sekalian Raka. Gedeg gua anying gara-gara tu orang jadinya gue berdosa fitnah orang." ujar Adit.

"Tanpa lo fitnah orang juga lo udah dosa. Muka lo aja udah berdosa, Dit. Lo napas aja dosa, Dit." imbuh Ken.

"Syialan lu." umpat Adit.

"Gue udah narik saham dan udah putuskan kerja sama aja itu udah cukup buat dia hancur." ujar Raka.

Flashback Off

Sesuai dengan ucapan semalam mya. Kini Raka sudah berdiri di depan rumah Darren yang juga di tempati istrinya, Reva.

"Mau apa lo?" tanya Darren dengan sinis.

"Gue mau jemput istri gue pulang. Sudah cukup dia berkelana dengan semua masalah, saat nya dia pulang." kata Raka.

Reva yang dari dalam rumah mendengar suara Raka pun langsung cepat-cepat keluar. "Raka.." lirih Reva dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

Raka tersenyum hangat. "Ayok kita pulang sayang. Aku tau kalimat ini basi. Tapi tulus dari dalam hati, aku mau kita mulai lagi dari awal. Kita kubur semua yang buruk. Kita kubur masa lalu kelam kita tanpa melupakan anak-anak kita yang pergi lebih dulu." ujar Raka.

"Pulang ya sayang?" Raka membentangkan kedua tangan nya dengan mata yang sudah berair.

Reva tersenyum tapi segera ia mengubah nya jadi sedih, lalu ia menoleh kearah Darren seolah meminta izin kepada Darren untuk bisa memeluk Raka. Darren menoleh dan seolah tau maksud Reva.

"Iya. Pelukan nya sebentar aja." ujar Darren.

Reva segera berlari menuju Raka dan menubrukkan diri nya kepada Raka. "Maafin aku ya sayang." ujar Raka.

Baru saja memeluk Reva, tiba-tiba saja Darren menarik Reva. "Cuma sebentar." desis Darren.

"T-tapi aku belum–"

"Diam." setelah itu Reva benar-benar menutup mulutnya. Tangan nya masih di cekal Darren.

"Gue izinin lo pelukan sama dia karna gue tau setelah ini lo gak bisa peluk dia. Gue sama Reva udah berencana tinggal dan menetap di luar kota." ujar Darren.

Raka membulatkan kedua matanya. "GAK AKAN! GUE SAMA REVA GAK CERAI! DAN LO GAK BISA BAWA DIA PERGI!" teriak Raka.

Darren tertawa hambar. "Lo pikir lo bisa bahagia in Reva? Gak! Sudah terlalu banyak luka yang lo kasih buat dia." ujar Darren.

"Persetan! Reva istri gue dan lo gak bisa bawa dia kemana-mana." jawab Raka.

"Rev, jelasin." ujar Darren.

Reva melangkah maju dihadapan Raka. "Maaf Raka. Benar kata kamu kemarin. Kamu gak bisa jamin kebahagiaan aku dimasa depan. Aku memilih bahagia ku sendiri tapi bukan di kamu." ujar Reva.

My Life (RakaReva)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang