46. || Fakta Dinda

799 53 27
                                    

Sorry banget ingkar janji:(
Banyak banget yang harus di utamakan guys!
Happy Reading cinta-cinta ku!!





🎵🎶 Sudah-Ardhito Pramono 🎶🎵



Reva membuka matanya dan mengerjapkan nya berkali-kali. "Puas lo tidur dari siang sampe jam 7 malam?" Tanya seseorang yang duduk di sofa.

Reva tak menjawab nya, perlu kesadaran penuh bahwa dirinya tadi pingsan berjam-jam. "Ini rumah sakit atau hotel?" Tanya Reva.

"Bisa-bisanya lo malah tanya itu." Ujar Raka sambil menatap Reva dengan amarah.

"Aku sakit apa kata Dokter? Sakit aku parah–"

"Reva? Anak Mama sudah bangun ternyata! Selamat ya sayang sebentar lagi kamu jadi Ibu!" Pekik Nadine sembari memeluk Reva.

Reva yang belum sepenuhnya sadar pun bingung dengan ucapan Mama nya. "Dijaga dengan baik ya kandungan nya. Selamat menantu Papi." Sahut Sanjaya.

"Maksud kalian apa sih? Gak paham, gak konek sumpah." Ujar Reva.

Raka membuang sembarang tatapan nya. "Kamu hamil sayang." Ujar Sonya.

"Usia kandungan nya satu bulan dua minggu." Sahut Dion.

"Jangan ngerepotin Bunda kamu ya di dalam perut. Cepat keluar, biar Omah bisa gendong kamu." Ujar Nadine yang berbicara didepan perut Reva.

"Aku h-hamil?" Tanya Reva.

"Iya sayang, kamu hamil." Jawab Sonya.

Reva turun dari brankar dan langsung loncat-loncat kegirangan. "AKU HAMIL!! ALHAMDULILLAH! TERIMA KASIH YA ALLAH!!" Teriak Reva.

"Reva!!" Pekik mereka semua.

Reva yang menyadari perbuatan nya itupun langsung berhenti loncat-loncat. "Maaf.." Lirih Reva.

Reva menatap Raka yang sedang melihat pemandangan di luar jendela. Reva menghampiri Raka dan langsung memutar tubuh Raka menjadi menghadap dirinya. "Aku hamil!" Ujar Reva sambil memeluk Raka dengan erat, meskipun ia harus berjinjit.

Raka hanya terdiam. Reva melepaskan pelukan nya dan langsung meraih tangan Raka dan diarahkan nya menuju perut nya. "Disini dia hidup. Disini dia hadir. Disini dia tidur. Disini dia berlindung. Disini dia akan melengkapi kehidupan kita kelak." Ujar Reva.

Raka yang terhenyak sebentar dengan ucapan Reva pun, namun ia langsung menyadari satu hal dan satu fakta bahwa itu bukan anak nya sonyak Raka langsung menarik tangan nya kembali. "Ayok kita pulang." Ujar Reva.

"Besok baru boleh pulang sayang. Besok Dokternya periksa dulu baru boleh pulang." Ujar Nadine dan Reva langsung mengerucutkan bibirnya.

"Oh gitu. Pengen sosis bakar sama goreng yang bentuk bunga." Ujar Reva tiba-tiba.

"Gak sayang nyawa?" Tegur Raka.

"Mam boleh ya..." pinta Reva terhadap Nadine berharap keinginan nya terkabul namun Nadine hanya menatap dan tersenyum kepada Reva tidak memberikan jawaban apapun.

Demi apapun Reva tidak menginginkan apa-apa selain sosis. "Janji deh makan nya gak banyak.. lagi pengen banget demi Allah." ujar Reva lagi.

"Raka, kamu ke kantin rumah sakit sekarang. Kamu belikan apa yang dia mau." Ujar Sonya.

"Tapi kan dia alergi sosis, Mi." Ujar Raka.

"Nurut aja kenapa sih."

Raka menghela napasnya dan segera ia membeli sosis untuk Reva. "Yeay! Thanks Mami!" pekik Reva kesenangan.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now