12. || Raka Cemburu

1.1K 59 20
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo dikoreksi aja ya
jangan lupa di vote jgn jadi pembaca gelap ya❤️
Happy Reading^^


🎶🎵 Ulangi-Aaliyah Massaid 🎵🎶


Raka ingin marah, entah apa yang dia rasakan. Tapi yang jelas Raka tidak suka Reva jalan dengan orang yang baru ia kenal, apalagi sampai menceritakan masalah pribadi mereka berdua. Bukan kah itu privasi?.

"Cemburu lo?." tanya Abim.

"Gak." Raka mulai melahap makanan nya.

"Kalau cemburu itu bilang, katanya orang-orang kalau ada salah satu pasangan yang cemburu pas kita jalan sama orang lain itu tanda nya dia sayang dan cinta Bang." ujar Abim.

"Abang yakin gak sayang Kak Reva, Kak Reva nya buat Bang Abim aja deh, Adel ikhlas kok kalau Kak Reva sama Bang Abim, yakan Bang Abim?." tanya Adel kepada Abim.

"Gak, enak aja." sahut Raka dengan nada ketus.

"Katanya lo gak sayang, ya udah buat gue aja kan mending?." pancing Abim.

"Berisik. Lanjut makan, habis ini kita pulang."

"Yah... Kok pulang..." lirih Abim dan Adel.

***

Darren terus mengikuti Reva dari belakang, hingga keluar Mall. "Reva." panggil Darren.

Reva ingin menyebrang, dia ingin ketaman yang berada di sebrang Mall. Namun Reva tidak fokus.

Tin!!

"REVA BAHAYA!." Darren langsung menarik tangan Reva dan memeluk gadis itu dari belakang, tak disangka mobil melaju dengan cepat dan hampir menabrak Reva jika tidak ditolong oleh Darren.

"Astaga Tuhan." nafas Reva terengah-engah, dia terkejut sekali.

"Rev, kalau mau nyebrang liat-liat dong, lo gak papa kan? Ada yang sakit?." Darren melepaskan pelukan nya dan memeriksa tubuh Reva.

"Gue mau pulang Ren." lirih Reva.

Bisa Darren lihat gadis yang ada didepan nya ini ingin menangis, jika Reva menutup kedua matanya sudah pasti air mata nya akan jatuh. Darren menarik Reva kedalam dekapan nya.

"Nangis aja kalau emang itu bikin lo tenang." ujar Darren.

"Gue selama ini gak punya pundak untuk bersandar Ren, Raka selalu seenaknya. Gue cuma mau cerita yang selama ini gue pendam...hikss..hikss..." Darren merasakan baju nya basah, mungkin karna air mata dari gadis itu.

Darren melepaskan pelukan nya. "Lo butuh pundak untuk bersandar kan?." tanya Darren dan Reva mengangguk.

"Sekarang gue tempat lo untuk bersandar." Darren tersenyum tulus dan begitupun Reva, Reva tersenyum hangat kearah Darren.

"Gue antarin lo pulang gimana?." tanya Darren.

"Tapi kan kita baru kenal." ujar Reva.

"Gue bukan orang jahat."

"Tapi kan tetep aja Ren..kita baru kenal."

Darren memajukan wajah nya, sementara Reva susah payah menahan nafas nya. "Muka gue mirip penjahat emang?." tanya Darren dan Reva menggeleng cepat.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now