18. || Pilih Cincin Pernikahan

770 57 8
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Jangan jadi pembaca gelap
Happy Reading^^



🎶🎵 Sayang Jang Marah-Marah-R.Angkotasan 🎵🎶




"Sayang udah nunggu lama ya?." ujar Reva dan Raka mengernyitkan dahi nya, aneh sekali Reva ini, tiba-tiba memanggil dirinya dengan panggilan sayang.

"Siapa lo? Datang-datang langsung sayang-sayang." ujar salah satu wanita disana.

"Maaf Mba, itu calon suami saya." ujar Reva dengan lembut.

"Lo Sekretaris barunya Pak Darren kan?." sahut wanita lain.

Mendengar itu Raka langsung melayangkan tatapan tajam kepada Reva. Reva meneguk saliva nya sendiri. "I–iya gue Sekretaris baru nya Darren, eh sayang ayok kita pergi, kita belum cari cincin loh." ujar Reva.

"Jadi Reva kerja sama Darren? Terus ini kantor Darren?." tanya batin Raka.

"Gak sopan banget lo mangil Pak Darren gak pake embel-embel 'Pak'."

"Heh! Gak usah ngaku-ngaku lo! Calon suami lo bilang? Najis!." salah satu wanita disana berdiri dari tempat duduk nya dan berkacak pinggang.

"Mba, saya gak ngaku-ngaku. Kalau gak percaya tanya aja sama orang nya." Reva menatap Raka.

Wanita itu kembali duduk dan bertanya kepada Raka. "Dia bener calon istri kamu ganteng?." tanya wanita itu dengan lembut.

Raka tidak menjawab, matanya masih menatap tajam Reva. "Heh! Dia aja gak jawab terus kenapa lo ngaku-ngaku!." ujar wanita tadi.

Reva pun geram dengan Raka yang tidak membelanya. "Ck! Udah ah ayok!." Reva menarik tangan Raka.

"Heh! Enak aja lo!." salah satu wanita itu menarik kembali tangan Raka.

"Wah! Ngajak war lo sama gue! Berani lo sama gue ha?! Sini maju!!." Reva sudah siap untuk menghajar wanita itu.

Perdebatan itu pun di saksikan oleh orang-orang yang berada disana. Bagaimana tidak di perhatikan, Reva adalah karyawan baru disini. Raka menggeleng dan mengusap wajah nya, lalu ia berdiri dan langsung menarik tangan Reva untuk keluar.

"Eh Raka! Ih pelan-pelan!." Raka tidak perduli ia terus menarik tangan Reva dengan kasar menuju mobil nya.

Sesampai nya didepan mobil Raka, Raka langsung menghempas kasar tangan Reva. Lalu ia membukakan pintu mobil untuk Reva. "Masuk cepat!." sepertinya Raka marah dengan Reva.

Reva menuruti kemauan Raka. Reva masuk kedalam mobil dan Raka menutup pintu mobil secara kasar. Lalu ia juga masuk kedalam mobil. Dengan cepat ia melajukan mobilnya di atas rata-rata.

"Raka! Jangan ngebut!." ujar Reva namun Raka tetap melajukan mobilnya.

"Raka gue takut." cicit Reva.

"RAKA! AWAS DI DEPAN ADA KUCING BUNTING MAU NYEBRANG!!."

Cittt!

Raka menahan tubuh Reva yang hampir saja terpental kedepan. "Lo apaansih!." Reva menyingkirkan tangan Raka secara kasar.

"Lo mau kepala lo kebentur ha?!." tanya Raka.

My Life (RakaReva)Where stories live. Discover now