3. Tentang Elang

29.6K 2.4K 55
                                    

Sebelum membaca jangan lupa tekan ⭐ dulu ya!

Yuk tinggalin jejak kalian lagi...

Happy reading!

💟💟💟

Begitu sampai di kantor, Giya menuju meja kerjanya. Setelah meletakkan tas miliknya dan menyapa beberapa rekan kerjanya yang juga sudah sampai, ia melangkah menuju pantry yang terletak di dekat pintu masuk divisi marcom.

Setelah membuat teh hangat, Giya duduk di kursi bar yang tersedia di pantry. Dari sekat pantry ia melihat seorang pria berpenampilan rapi hendak masuk ke dalam ruangan divisinya, mengenakan kemeja slim fit berwarna maroon yang dimasukkan ke dalam celana bahan berwarna hitam, serta sepatu pantofel yang juga berwarna hitam. Membuatnya terlihat berwibawa. Dia adalah Erlangga Nugraha, pria yang menjadi kekasihnya yang biasa disapa Elang.

Ingatannya menerawang ke belakang, tepatnya 5 tahun lalu. Saat itu Giya masih kuliah, ia sedang mengikuti program magang di perusahaan ini, dan ditempatkan di departemen PR juga. Mengenal sosok Elang yang ramah, cerdas, dan tegas. Jangan lupakan wajah tampannya yang membuatnya memiliki banyak pengagum rahasia dari setiap divisi yang ada di perusahaan itu.

Hampir 2 bulan mengenal Elang saat magang dulu, Giya pun mulai jatuh hati pada pria yang menjabat sebagai manager dari departemen Art & Production itu. Namun Giya menekan perasaannya itu karena ia merasa bukanlah tipe wanita yang diidamkan oleh Elang. Ia hanyalah seorang gadis remaja, bukan wanita dewasa yang mungkin cocok mendampingi Elang. Perbedaan usia 8 tahun dengan Elang membuatnya minder.

Setahun kemudian tepatnya setelah wisuda, Giya langsung mencoba peruntungan dengan melamar kerja di Foodrink Nutrition, dan ternyata ia diterima sebagai staff Public Relations. Sering bertemu dan bercengkrama dengan Elang membuat rasa suka yang pernah tenggelam kini muncul kembali ke permukaan.

Giya yang belum pernah berpacaran atau dekat dengan lawan jenis, saat menerima sikap-sikap manis dari Elang tentu membuatnya mudah baper. Enam bulan kemudian Elang mengungkapkan perasaannya pada Giya, yang ternyata juga sudah menaruh hati saat Giya masih menjadi anak magang.

Hubungan keduanya tentu mendapat respon positif dari divisi marcom dan juga dari FDN sendiri. Mereka bahkan mendapat julukan couple goals se-FDN Jakarta. Elang yang merupakan manager berkompeten, cerdas, serta paras tampan tak berbantahkan.

Kinerja Giya sendiri cukup dianggap berkompeten, sering menyumbangkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk perusahaan, dan jangan lupakan kecantikan hati dan fisik yang Giya miliki. Membuatnya sering menjadi perbincangan karyawan laki-laki di kantornya.

Sikap Elang yang lembut dan penuh perhatian, serta romantis akut tentu membuat Giya bangga menjadi kekasih dari seorang Erlangga Nugraha. Namun itu yang ia rasakan 2 tahun lalu saat baru memulai kasih dengan Elang.

Setahun terakhir ini Giya merasa ada yang berubah dari sikap Elangnya. Wibawa yang laki-laki itu miliki perlahan seakan luntur. Walaupun Elang sering membahas hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius, namun tetap saja Giya merasa hampa. Seakan hubungan mereka tidak memiliki masa depan. Ia terlalu ragu untuk melangkah maju dengan Elang, namun untuk mundur pun rasanya akan sulit.

Sebuah tepukan mendarat di pundak Giya, bersamaan dengan suara nyaring yang menginterupsi lamunan Giya tentang Elang.

"Woilaaa masih pagi Gi, udah ngeliatin doi aja." Entah sejak kapan tapi Erina sudah duduk di samping Giya, lengkap dengan secangkir coffee latte miliknya.

"Apaan deh Er udah heboh aja!" Sergah Giya. Ia sedang tidak ingin membahas hal itu.

Erina cekikikan. "Eh Gi, pulang ngantor nanti kita jalan yuk? Udah lama nih nggak ayo."

Tetangga Jauh (TAMAT)Where stories live. Discover now