5. Siapanya Giya ?

25.2K 2.2K 39
                                    

Tekan ⭐ dulu ya sebelum baca!
Gratis kok 😉

Jangan lupa tinggalin jejak kalian...

Happy reading!

💟💟💟

Seperti janji Giya pada Elang kemarin, sore ini sepulang kerja Giya ikut Elang ke apartemen lelaki itu.

Saat ini mereka berdua sedang menonton film. Giya duduk di sofa, sedangkan Elang tiduran di paha Giya sebagai bantalan kepala. Elang terus memeluk Giya, sesekali mendusel-duselkan wajahnya di perut Giya.

Giya paham dengan kelakuan kekasihnya saat ini, Elang begitu karena mulai besok sampai hari Minggu ia harus ke Semarang untuk urusan pekerjaan. Itu berarti mereka tidak akan bisa bertemu selama beberapa hari.

"Serius banget sih Yang nontonnya, Mas dicuekin lho ini!" Elang terus melancarkan protesnya karena Giya masih mengabaikannya dan lebih memilih menonton film.

Menunduk sekilas ke arah Elang. "Lagi seru tau Mas." Jawab Giya, matanya kembali memperhatikan benda layar datar tersebut.

Elang hanya diam saja, membiarkan kekasih yang telah dua tahun dipacarinya itu menonton film. Saat ini ia hanya ingin berlama-lama memandangi wajah sang kekasih, merekam setiap detail ekspresi kekasihnya yang sedang sibuk dengan tontonannya. Karena lima hari ke depan ia tidak akan bisa memandangi wajah cantik Giya secara langsung.

💟💟💟

Waktu hampir menunjukkan pukul 23.00 saat mobil Elang tiba di depan rumah Giya. Begitu Elang membuka pintu penumpang, matanya menyipit ke arah rumah di seberang sana. Ia melihat ada mobil yang terparkir.

"Rumah itu udah ada yang nempatin, Yang?" Tanya Elang menunjuk rumah seberang dengan dagunya.

Giya mengangguk. "Iya Mas, pindahannya Sabtu kemarin."

"Kok Mas baru ngeh ya!"

"Mungkin karena ada mobilnya jadi Mas baru tau."

"Iya kali ya."

Selanjutnya mereka berjalan bersisian dengan tangan Elang merangkul mesra pinggang ramping Giya. Berhenti di depan pintu, Elang berdiri menghadap Giya. Tangan kanannya naik menangkup sebelah pipi Giya, sedang tangan kirinya masih setia merangkul pinggang Giya. Menundukkan wajahnya demi bisa melihat wajah Giya yang belum puas ia pandangi.

Elang mendaratkan bibirnya di atas bibir Giya. Tangan Elang beralih ke tengkuk Giya untuk memperdalam ciumannya. Mata Giya refleks terpejam saat lidah Elang menerobos masuk membelit lidahnya, tangannya langsung berpegangan pada bahu kekar milik Elang.

"Mas..." Giya menginterupsi Elang. Rasanya tidak nyaman bila Elang menciumnya saat mereka sedang di teras seperti ini. Terlebih sekarang rumah di seberang Giya sudah ada yang menempati. Ia sungguh tidak ingin ada anggota keluarga tante Fira yang melihat mereka sedang berciuman.

Walau sebenarnya sejak mobil Elang berhenti di depan rumah Giya, sudah ada Banu yang berada di balik jendela kamarnya sedang mengamati mereka. Banu tentu melihat bagaimana Elang membukakan pintu mobil untuk Giya, bagaimana Elang merangkul pinggang Giya dengan mesranya, dan bagaimana Elang mencium bibir Giya. Semua terekam jelas oleh Banu.

Tetangga Jauh (TAMAT)Where stories live. Discover now