23. Yang Patah

17.2K 1.3K 2
                                    

🌸 Happy Reading 🌸

Suasana kantin yang sebelumnya sepi kini mendadak riuh hanya dalam hitungan menit. Bel istirahat baru saja berbunyi, sebagian besar murid-murid Unggulan Bangsa langsung memenuhi kantin.

Begitupun dengan anak Arjuna, saat ini mereka sama seperti siswa dan siswi lainnya, mengisi perut mereka setelah energi mereka terkuras saat mengikuti pelajaran Kimia di kelas tadi.

"Lo tumben kesiangan mulu deh, Ban, nggak biasanya." Celetuk Agas, mengomentari sahabatnya yang biasanya selalu bangun pagi itu.

Banu hanya mengedikkan bahunya. "Nggak tau juga gue." Jawabnya singkat.

"Gabut nggak lo di rumah?" Sahut Zeki.

"Nggak dong, kebetulan pas gue mau ke teras eh gue liat Giya lagi di depan rumahnya. Katanya sih mau meeting, ya udah gue anterin aja daripada gabut kan." Terang Banu.

"Oohh Giya, gercep banget ya temen kita yang satu ini kalo urusan Giya." Lanjut Zeki sambil tertawa yang diikuti oleh lainnya.

"Lo makan yang banyak napa Lin, biar body lo makin mantep diliatnya!" Celetuk Noval pada Alin yang hanya memakan roti dan minum susu. Kebiasaannya saat jam istirahat.

"Bawel lo, nggak usah liatin body gue deh!" Gerutu Alin yang duduk berhadapan langsung dengan Noval.

Noval langsung terkekeh mendengar gerutuan Alin, ia tahu betul gadis itu paling sebal kalau bentuk tubuhnya menjadi pembahasan anak-anak Arjuna, khususnya dirinya.

"Nih gue suapin, buruan buka mulut lo!" Noval langsung mengulurkan sendok berisi ketoprak pesanannya pada Alin.

"Apaan sih lo!" Ketus Alin sambil menyingkirkan tangan Noval dari hadapannya, dan langsung memalingkan wajahnya menatap ke arah lain.

"Elah ngeyel banget sih jadi anak. Buruan mangap! Apa mau gue suapin langsung dari mulut gue?" Sahut Noval asal.

Alin langsung mendelik mendengar ucapan pemuda buaya di hadapannya itu, ditambah dengan naik-turunnya kedua alis tebal yang menaungi sepasang mata yang menatapnya jahil.

"Apaan sih lo!" Sungut Alin namun membuka mulutnya, membiarkan Noval menyuapinya. Wajahnya sudah merah padam, entah karena kesal atau karena ucapan sensual pemuda yang barusan menyuapinya tersebut.

"Nah gitu dong, kan enak!" Noval menyeringai.

Anak Arjuna lainnya hanya membiarkan dua manusia tersebut berdebat, sudah hal biasa bagi mereka kalau Noval memang gemar menggoda Alin.

"Duileh Kak Noval sweet banget suap-suapan segala!" Seru Belva yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Agas.

"Iya dong, gue kan cowok romantis!" Sahut Noval dengan bangganya.

"Apaan, yang ada cowok yang suka baperin cewek!" Kilah Belva mendengus.

"Tuuhh dengerin!" Sahut Zeki paling kencang.

Noval hanya memamerkan cengirannya.

"Geseran dong, Kak!" Ucap Belva, tangannya menyenggol lengan Banu.

"Elah Bel, lo kira naik angkot apa!" Cibir Banu, namun tetap menggeser duduknya setelah Bimo bergeser lebih dulu.

Belva langsung terkekeh, kemudian duduk bergabung di antara Agas dan Banu di kursi panjang.

"Tan, Lin, gue punya lagu keren yang pas nih buat kalian. Dengerin ya!" Seru Zeki sambil membuka aplikasi musik pada ponselnya. Jarinya menggulir di layar benda pipih tersebut.

Tetangga Jauh (TAMAT)Where stories live. Discover now