Prolog

1.1K 103 5
                                    

Gadis berambut hitam pekat yang tergerai tengah memandang pepohonan dari kaca mobil hitam milik keluarganya. Pemandangan di kota Tokyo tadi pagi membuat dirinya berseri-seri seakan-akan ia adalah gadis paling bahagia di dunia.

Namanya Kazima Ayano. Gadis keturunan Amerika dan Jepang ini melakukan perpindahan dari Senior High School of League yang terletak di New York City menuju Senior High School of UA yang terletak di Jepang.

Drrtt drrt drrt

Ponsel berwarna gold itu berdering dengan nyaring dari dalam tas rotan milik Ayano. Ia memandang ke depan, melihat gerbang otomatis yang dikelilingi pagar dengan sensor dan keamanan yang ketat. Ya, ia kemari karena memang sekolah lamanya menyarankan untuk masuk ke sekolah kepahlawanan yang paling bergengsi di Jepang.

Di dunia ini, orang-orang banyak yang memiliki quirk unik masing-masing. Termasuk dirinya, ia memiliki quirk tak terbatas, yang artinya ia membantu seseorang dengan menambahkan kekuatan milik orang yang dia sentuh. Apalagi jika orang itu adalah orang yang dia sayang, kekuatan orang tersebut akan bertambah berkali-kali lipat.

"Halo, moshi moshi?" ucap Ayano dengan lembut.

"Ah, akhirnya kau mengangkat teleponku. Bagaimana Ayano-chan, kau sudah sampai?" balas seseorang dari seberang telepon.

"Iya, Momo-chan. Hayato-san dan aku sudah sampai di depan pintu depan, kami sudah masuk kok." ucap Ayano. Yaoyorozu Momo adalah sepupunya yang tinggal di Jepang sejak kecil, yah walaupun terkadang keluarga Yaoyorozu sering berkunjung ke rumahnya yang terletak di New York. Tetapi akhir-akhir ini setiap keluarganya pulang ke New York, Momo jarang sekali ikut karena sistem asrama di sekolah ini.

Dan Hayato-san adalah supir keluarga Yaoyorozu. Pria berumur 45 tahun itu memutuskan untuk bekerja seumur hidup di keluarga Yaoyorozu karena telah membantu dirinya dan keluarganya.

"Baiklah, aku dan temanku akan menunggumu di depan ruang kepala sekolah." ucap Momo lembut.

"Tidak usah, aku akan menuju asrama langsung bersama wali kelasku nanti."

Ayano mendengar suara helaan napas dari sepupunya itu. "Kau ini, jangan sungkan begitu. Aku akan mengantarmu juga kok. Lagipula, kita belum tau dimana kelasmu nanti, kan?"

Ayano tersenyum manis. "Terserah kau saja. Kalau begitu, nanti ceritakan aku tentang laki-laki yang kau sukai itu ya?" ucap Ayano dengan nada menggoda.

"Hah!? Apa yang kau katakan!? Aku tidak pernah menyukai seseorang-"

"Jadi, kau tidak menyukaiku, Yaomomo-san?" potong seseorang di seberang sana. Suaranya sedikit berat, Ayano tertawa lepas.

"Jaa mata ne, Momo-chan!"

"Oi! Ayano-chan no bak-"

Tut.

Ayano menarik perlahan koper dan tas miliknya. Sekarang adalah musim semi, jadi setelah ini ia akan memutuskan untuk melihat-lihat keindahan pohon sakura yang terletak di pekarangan sekolah ini, UA.

"Kazima-san, apa aku harus menunggu disini terlebih dahulu?" tanya Hayato dengan sopan.

Ayano menoleh. "Tidak perlu, Hayato-san. Sebentar lagi Momo-chan juga akan menemaniku. Kau pulanglah dan istirahat. Jangan memaksakan diri, ku dengar, kau kemarin baru keluar dari rumah sakit."

Hayato tersenyum. "Baiklah, Nona. Terima kasih atas perhatiannya. Kalau begitu, bersenang-senanglah dan semangat!"

Keluarga ini, memang sangat baik kepada siapapun. ucap Hayato dalam hati.

"Ha'i, wakatta. Jaa!" balas Ayano lalu memasuki sekolah itu.

Hari ini pukul dua siang, seharusnya sekolah sudah pulang satu jam yang lalu. Momo yang bilang begitu.

Ruang kepala sekolah itu, dimana? Ah, kenapa tadi aku tidak meminta tolong Momo-chan untuk mengantarku. batin Ayano.

Ayano melihat seorang laki-laki tengah memakan es krim berwarna biru yang sepertinya rasa blueberry. "Ah, maaf mengganggu waktunya. Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" sapa Ayano dengan lembut.

"Diamlah sialan! Kau ini siapa tiba-tiba bertanya hah?!" balas laki-laki itu dengan kasar dan teriakan nyaringnya.

Ayano tersentak lalu tersenyum kembali. "Aku baru pindah ke sekolah ini. Perkenalkan namaku Kazima Ayano, aku berasal dari Senior High School of League. Aku hanya ingin bertanya padamu, dimana letak ruang kepala sekolah. Apa kau tau?" tanya Ayano kembali dengan lembut.

Laki-laki itu melirih sinis. "Cih, tentu saja aku tau, bodoh! Kau lurus saja, ada lift, nanti kau tekan nomor lantai 5, ruang paling ujung. Disana ruangannya."

Ayano berusaha memahami perlahan. "Baiklah, terima kasih- ee- siapa namamu?"

Laki-laki itu kembali sinis. "Bakugou da, Bakugou Katsuki."

"Arigatou, Bakugou-san." ujar Ayano dengan lembut.

"Cepat pergilah, dasar bodoh! Menyingkirlah dari hadapanku." teriak Bakugou dengan keras.

Ayano menghela napas. "Baiklah, kau jangan suka marah-marah begitu, tidak baik. Kalau begitu, sampai jumpa lagi!"

Ayano kemudian berjalan menyusuri lorong gelap yang tiba-tiba terang karena ada lampu sensorik. Melangkah menuju tempat yang ditunjukkan laki-laki bernama Bakugou tadi. Ia menghela napas panjang, berpikir, kenapa hari pertamanya ia harus bertemu dengan laki-laki kasar seperti tadi?

"Tidak mungkin aku akan menyukai laki-laki kasar seperti itu." gumam Ayano. Ayano mengetuk pintu dengan perlahan, lalu masuk ke dalam dan mengobrol sebentar dengan kepala sekolah itu.

"Baiklah, dengan ini, kau masuk ke kelas 1-A. Sebentar lagi wali kelasmu akan datang. Kau tunggulah disini dan minumlah dulu kopimu."

"Ha'i, Arigatō Gozaimasu!"

Momo-chan, dia di kelas apa ya?

***

Ini cerita murni dari aku sendiri ya kisahnya. Semoga kalian suka! Happy Reading!!

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang