Chapter 43

109 16 0
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

4 tahun kemudian

Ayano menyiapkan segala hal yang diperlukan Bakugo untuk berada di agensi Best Jeanist. Gadis itu terburu-buru menyiapkannya karena pagi ini ia kesiangan, padahal ia juga bekerja di SMA UA hari ini.

"Katsuki-kun, sarapannya sudah siap dan bekal makan siang sudah ku siapkan di meja makan. Jangan lupa kau bawa ya." Teriak Ayano dari dapur.

Bakugo dan Ayano belum resmi menikah tapi mereka memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen kecil yg berada di tengah kota dan dekat dengan SMA UA. Soal anak, Ayano tentu saja menginginkannya tapi Bakugo terus saja menolak entah apa alasannya.

Gadis yang mengenakan apron ditubuhnya itu merasakan pelukan yang menyelimuti dirinya dari belakang. Ayano menghela napas.

"Cepatlah kau ini. Nanti terlambat loh," ujar Ayano.

Bakugo menggeleng. "Ck, sabarlah. Semalam aku pulang tengah malam kan? Aku ingin memelukmu sebentar."

Ya, Bakugo terus diberi tugas dan sifat pria itu lebih diam dari biasanya. Karena ia sudah dewasa sih.

Kring

Telepon rumah berbunyi. Ayano melepaskan pelukan itu, Bakugo menggembungkan pipinya kemudian memilih sarapan dan mengambil bawaannya dan pergi tanpa Ayano tahu.

"Halo, Momo-chan ada apa?" Tanya Ayano.

"APA KAU TAHU, AYANO-CHAN!??!!?" teriak Momo.

Ayano menjauhkan teleponnya. "Jangan berteriak begitu, ada apa?"

"AKU HAMIL!"

Ayano tanpa sadar menangis. "Syukurlah, aku turut senang." Ucap Ayano.

Momo gelagapan. "A-ah begini, nanti malam aku, Uraraka, Tsuyu, Mina, Hagakure dan Jirou akan berkumpul. Apa kau mau ikut?" Tanya Momo.

Ayano berpikir. Ingin bertanya Bakugo tapi pria itu juga pergi. "Baiklah."

"Nanti ku kirim alamat tempatnya ya!"

"Oke."

Momo mematikan panggilan itu sepihak. Ayano mencuci piring yang Bakugo gunakan untuk sarapan tadi. Gadis itu membereskan apartemennya, dimulai dari tempat tidur, kamar mereka, ruang tv dan dapur tentunya. Ayano melepaskan semua bajunya, memasuki kamar mandi dan mulai mengguyur tubuhnya.

"Kapan aku mempunyai anak?" Gumam Ayano.

"Aku ingin memilikinya."

Ayano mendongak, membiarkan wajahnya ditetesi ribuan air yang jatuh dari shower. "Apa Katsuki-kun tak mau memiliki anak bersamaku ya?"

Gadis itu selesai mandi kemudian memakai baju kerjanya. Ia menyenggol sesuatu di atas nakas. Ayano membulat. Ia lupa meminum obat penahan kehamilan yang terus diberikan Bakugo padanya.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Where stories live. Discover now