EXTRA PART 1

147 9 1
                                    

12 Years Ago - New York City, December 24 at 11 PM

Seorang model papan atas sekaligus dokter paling jenius di dunia penyembuhan kelas internasional. Kazima Ayano. Ibu dengan dua anak yang memiliki kemampuan spesial, banyak orang dan wartawan berspekulasi kalau gadis itu menyewa janin bahkan membeli sperma orang Jepang supaya mendapatkan anak blasteran. Namun, semua itu salah.

"Mama!" Seru anak kecil dengan rambut pirang dan bermata merah, Bakugo Keegan.

Ayano tersenyum. "Kenapa Keegan?"

"Aku lapar!" Balasnya.

"Kyou juga! Kyou juga!" Timpal anak perempuan kembaran Keegan, Bakugo Kyouka.

Ayano menggandeng tangan kedua anaknya. "Baiklah, ayo kita cari restoran oke?" Tawar Ayano. Mereka mengangguk.

Mereka berjalan menyusuri trotoar, di jam segini apalagi malam natal. Jalanan New York sangatlah ramai. Bahkan kebanyakan orang berada di luar saat ini. Termasuk mereka.

Kyouka terus menadahkan telapak tangannya untuk menangkap salju. "Kenapa?"

"Uh?" Gumam Ayano menatap Kyouka. "Ada apa, Kyouka?"

Keegan menatap adiknya polos. "Kau kedinginan?" Tanya Keegan.

Kyouka menggeleng. Hal itu membuat Ayano gemas. "Salju marah padaku." Ucap Kyouka. Ayano terkikik geli, sedangkan Keegan sama sekali tak mengerti.

"Itu karena kau menangkapnya terus menerus! Ibu salju pasti marah padamu." Ujar Keegan memberi tahu.

Kyouka menahan tangisannya, ia menggigit bibir bawahnya. "Benarkah? Maafkan aku, Ibu Salju. Kyou takkan mengulangi hal yang jahat seperti itu." Ucap Kyouka sambil membungkukkan tubuhnya.

Ayano tersenyum. "Kyouka, Keegan. Salju tidak memiliki Ibu tapi mereka berasal dari air hujan. Maka dari itu, ketika kalian menangkapnya, ia akan meleleh seperti es batu." Ucap Ayano. "Ah, seperti es krim Keegan waktu kita makan dipinggir pantai. Kalian ingat?"

Mata Keegan berbinar. "Ah, Keegan tahu, Mama!"

Ayano mengelus puncak kepala Keegan. "Anak pintar."

Ayano beralih menatap Kyouka, gadis kecil itu masih berpikir keras. Terlihat dari dahinya yang berkerut. "Kyou belum mengerti, Mama!"

Ayano tersenyum. "Tidak apa. Nanti akan Mama beri tahu lagi. Sekarang kita makan dulu, ya?" Mereka mengangguk menyetujuinya dan melanjutkan perjalanan mereka.

Beberapa jam kemudian, mereka menikmati pesta kembang api yang meriah di atas atap gedung hotel yang mereka tempati. Banyak orang yang berada disana, bahkan kolega bisnis keluarga Kazima, para pahlawan di AS dan masih banyak lagi.

"Mama, Keegan akan bermain disana ya!" Serunya.

Ayano mengangguk. "Hati-hati. Jangan terlalu jauh."

Setelah itu, Keegan menghilang dari pandangannya. Ayano tengah menyesap kopinya yang kian mendingin karena cuaca lalu juga Kyouka sudah tertidur di stroller. Tentu saja anak itu memakai jaket tebal dan masib ada dua selimut. Ayano takut jika meninggalkannya sendirian di kamar hotel.

Ayano menatap langit di Hari Natal dengan mata sendu. Ini tahun keempat, gadis itu tak merayakannya dengan Bakugo. Ia masih memikirkan laki-laki itu sampai sekarang. Ia dengar dari Momo, reputasi Bakugo kian melonjak drastis di dunia pahlawan Jepang. Ayano sangat bersyukur. Ia yakin, laki-laki itu pasti berbahagia dengan keluarga barunya.

Terakhir ia bertemu Bakugo, laki-laki itu bersama seorang wanita di kamar mereka. Kejadian itu terkadang masuk ke dalam mimpi Ayano. Sampai-sampai ia harus mengkonsumsi obat penenang.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang