Chapter 54

104 8 2
                                    

Bakugo melaju dengan cepat menggunakan mobil pribadi milik Todoroki. Pria dengan dua warna rambut itu sudah memaksa Bakugo bertukar tempat, namun Bakugo dengan kasar menyetakkan tangan Todoroki dengan sangat kasar. Sifat kasarnya itu perlahan kembali, bahkan Keegan dan Shou sama sekali tak berani berbicara.

"Oi, teme. Kau bantulah Izuku dan aku akan menghampiri Ayano." Ucap Bakugo tajam. "Shou, kau temani Keegan di mobil."

Mata Keegan membulat. Apa-apaan ayahnya ini? Padahal Keegan sudah berada disini dan kenapa hanya disuruh untuk menunggu di mobil. Ia tak selemah itu, selama ini ialah yang melindungi Kyouka dan Ayano karena ketiadaan sosok Ayah diantara mereka.

Keegan meremas tangannya sendiri. "Aku akan menyelamatkan Mama!" Ujar Keegan kesal.

Gigi Bakugo bergerit. "Apa kau bodoh!? Kau yang diincar oleh mereka. Diamlah disini." Balas Bakugo tak kalah kesal. Pria itu meremas stir mobil. Todoroki memejamkan matanya, ternyata kehadiran Ayano membuat Bakugo kembali ke sosok yang dulu.

Todoroki menoleh ke arah Bakugo yang berwajah gelisah tak karuan. "Ayano, pasti dia baik-baik saja, Katsuki." Ujar Todoroki. Bakugo menatap jalan dengan kesal.

"Shoto, aku tak ingin kehilangan siapapun lagi termasuk Ayano. Aku tak ingin kehilangan Ayano untuk kesekian kalinya..." lirih Bakugo. Laki-laki itu mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit. "Apanya yang pahlawan? Kenapa keluargaku menderita? Aku hanya ingin membuat mereka bahagia, itu saja. Tapi kenapa aku belum bisa memberikan hal itu!?" Isak Bakugo.

Kesekian kalinya, apa maksudnya itu?. Batin Keegan.

"Apa maksudnya kesekian kalinya?" Tanya Keegan. Todoroki terkejut saat Keegan menandakan hal itu. Bakugo hanya diam tanpa berniat berbicara.

"Ceritanya panjang, Keegan. Kau bisa mendengarkan cerita ini dari Mamamu saat kalian bertemu nanti." Balas Shoto lembut. Shou hanya tersenyum tipis, laki-laki itu tak berniat ikut campur. Ia hanya akan menghajar musuh yang berada dihadapannya.

"Baku-"

Cittt

Mereka sudah sampai di pinggir medan pertempuran. Mata Bakugo membulat ketika melihat Ayano pingsan di tengah bebatuan. Ia buru-buru keluar dari mobil. Sebelum itu, ia dan Todoroki melihat situasi dan tersisa Shigaraki dan Midoriya disana. Ayano berhasil mengalahkan Dabi, pria itu juga pingsan ditambah lagi lukar bakarnya semakin banyak.

Bakugo memangku kepala Ayano. "Ayano! Kau dengar aku? Ayano jawablah, kumohon!" Teriak Bakugo. Ia menarik tubuh Ayano ke dalam pelukan nya.

Todoroki tak percaya. "Dia tidak pingsan, Bakugo..."

Kepala Ayano berada dipundak Bakugo. Tubuh kecil itu sangat dingin bagi Bakugo. Hal seperti ini, bagaimana bisa terjadi? Ia harus bagaimana? Pengobatan terbaik di rumah sakit pahlawan hanyalah milih Ayano saja. Sisanya Recovery Girl, ia juga sudah sakit-sakitan. Ini bagaimana?

"APA YANG HARUS KULAKUKAN!?"

Tangisan Bakugo membuat siapapun merinding, mereka terlambat. Reporter bahkan sampai tak bisa berkata-kata. "Apa yang harus ku ucapkan? Healing Lady sudah..." Ujar Reporter. Diseluruh penjuru Jepang, siaran langsung tersebut tak ada yang mengganti dengan channel lain.

Bahkan yang berada di asrama, mereka tak ada yang berbicara. Terdiam, seakan di hipnotis untuk menatap layar televisi tanpa henti.

"Mama..." Gumam Kyouka.

Di medan pertempuran, Momo telah datang bersama Uraraka dan Tsuyu. Momo memegang tubuh Ayano yang masih dipeluk Bakugo dengan erat, seakan tubuh itu sangatlah berharga baginya. Ya, bagi Bakugo.

Momo terduduk lemas. "MOMO!" Ujar Todoroki. Ia memegang pundak Momo.

Gadis itu menggeleng. "Dia kekurangan kekuatan dan terlalu berlebihan melakukannya." Ucap Momo. Bakugo menoleh. "Apa ia masih hidup?" Tanya Bakugo.

Momo mengangguk. "Iya tapi jika kita terlambat, maka nyawanya takkan tertolong." Jelas Momo.

***

Hai maaf udah lama belum up ya hehe, aku lagi PTS dan emang lagi maraton anime haha

Jadinya lupa kalo ada cerita yang belom beres, maaf dikit ya!

Semoga suka ❤❤

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Where stories live. Discover now