Chapter 10

278 33 1
                                    

Ayano membuka matanya perlahan. Melihat di sekelilingnya. Bau obat-obatan yang menyengat, kali ini, Momo dan Uraraka yang menemaninya. Mereka berdua tertidur lelap. Ayano berusaha duduk.

"Recovery Girl, terima kasih sekali lagi ya?"

Perempuan tua itu mengangguk. "Iya tenanglah, kau harus rajin meminum obatnya. Dasar kau ini, pacarmu khawatir tau."

Dahi Ayano berkerut, "Pacar? Aku tidak punya."

"Eh? Lalu si Bakugo itu? Tadi dia kesini sambil menenteng tasnya, menengokmu tapi kau belum bangun. Jadi dia menitipkan kotak itu padaku." balas nenek itu pengertian.

Dia ini walaupun sudah tua, jiwanya muda sekali. Sangat muda. Kejadian tadi membuatnya ingin sekali muntah terus-menerus. Disaat Kendo mengulum milik Bakugo, apa itu tidak gila? Perempuan dari kelas 1-B itu, musuh bebuyutan Yaoyorozu.

Ayano membuka kotaknya, berisi surat dan satu buah anting-anting mutiara berwarna putih.

Maaf Ayano-chan, aku hanya bisa memberikan ini padamu. Kau pasti sudah tau apa yang terjadi, kan? Aizawa Sensei memarahiku habis-habisan tadi. Tenang saja, Kendo tidak tau kalau aku sedang dekat denganmu.

"Dekat? Kalau kau mengakui itu kenapa kau melakukannya bersama orang lain?" gumam Ayano menahan tangisannya.

Aku tidak bisa menjelaskannya. Tolong mengertilah. Aku menyayangimu.

Bakugo Katsuki

"Mengerti? Tidak bisa menjelaskan? Menyayangiku? Bullshit." ucap Ayano.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Recovery Girl. "Tidak apa-apa, kok. Oba-san."

"Ceritalah padaku, tak apa. Tenang saja aku tak pernah memberi tahu orang lain kok." Ucap Recovery Girl sambil tersenyum.

Ayano menunduk. "Bakugo melakukan hubungan intim dengan Kendo di toilet ujung lantai dua. Saat itu aku ingin mencuci tangan karena aku baru saja dari kantin, tapi air di toilet pertama lantai dua mati,"

"Jadi, aku menuju toilet lama yang jarang di pakai. Uraraka-san bilang kalau disana airnya lebih bersih. Lalu aku malah melihat-melihat-"

Recovery Girl menatap sayu mata Ayano. "Menangislah. Tak apa."

Hari ini, trauma terbesarku akan terjadi. Hanya perasaanku saja atau akan terjadi. Batin Ayano.

***

Di Ruang Konseling Tiga Jam Lalu

"Apa yang kalian lakukan sebenarnya?" tanya Aizawa.

"Dia memaksaku." Balas Bakugo cuek.

"Bukannya kau juga mau, Bakugo-kun?" ucap Kendo tanpa dosa.

Aizawa menghela napas. "Kendo aku tak mengerti diman jalan pikiranmu, karena kau bukan tanggung jawabku. Vlad yang akan mengurusmu. Keluarlah."

Kendo mengangguk lalu pergi keluar menuju wali kelasnya.

"Bakugo, kau tau kenapa aku bisa disana saat itu?"

Bakugo memalingkan wajahnya. "Aku tak peduli."

"Aku awalnya hanya ingin mencari Ayano, Aoyama bilang kalau dia akan ke toilet. Dan beruntungnya, kran ditoilet dekat tangga mati. Lalu dia menuju toilet lama."

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang