Chapter 51

134 15 1
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

Flashback 16 Tahun Lalu

Ayano membaca surat dokter yang ia terima siang ini di meja nakasnya, pasti mamanya yang meletakkan itu disana. Gadis itu menoleh, menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul 22.38 malam dan ia baru saja hendak tidur.

Ia menutup surat itu lalu memasukkan ke laci nakas. Ayano memijat pelipisnya, "Apa yang harus kulakukan sekarang?" Gumam Ayano.

Ayano menarik selimut perlahan. Memejamkan matanya. "Bakugo, kenapa aku sangat membutuhkan dirimu sekarang? Hiks." Isak Ayano pelan.

"Aku sangat, menrindukanmu."

7 Bulan Kemudian

Ayano terengah-engah melahirkan seorang bayi kecil laki-laki yang memiliki rambut sama dengan Bakugo. Mata yang sama, ia merasa kesal. Ia yang mengandung, kenapa semuanya malah mirip dengan Bakugo?

Ayano menutup matanya perlahan, ia mengusap kepala bayinya yang tengah digendong oleh mamanya. "Siapa namanya, Nak?" Tanya Chisa.

"Bakugo... Kee... Gan...." Lirih Ayano lalu menutup matanya rapat.

Mata Chisa membulat. "AYANO! BANGUNLAH! SERENA! KU MOHON BANGUNLAH!" Teriak Chisa. Hal itu membuat cucunya menangis, Chisa buru-buru mengajaknya keluar.

Perempuan berumur kepala empat itu terduduk di kursi tunggu. Suaminya datang, "Apa yang terjadi?" Tanya Akihiko.

Chisa mendongak. "Ayano telah tiada, Akihiko."

Bak disambar triliunan petir dari tujuh langit dengan beruntun. Akihiko menjatuhkan barang bawaannya. Ia menatap putrinya yang tengah di kejut jantung, Akihiko menatap iba cucunya.

"Dia mirip dengan Ayahnya." Ucap Akihiko.

Chisa mengangguk dengan tangisannya yang tak henti. "Kabari Momo, ku mohon."

Perempuan itu tak sanggup mengabari sanak saudaranya yang berada di belahan dunia lainnya. Ia menepuk-nepuk pelan tubuh bayi yang berada di tangannya sembari menciumnya terus menerus. Ia sangat ingin menantunya tahu kalau dia memiliki putra yang sangat tampan.

Keegan menatap neneknya itu dengan tatapan bingung, seolah bertanya 'kenapa?'. Mata merah kecil yang sangat mirip dengan Bakugo tengah menatap Chisa dengan tatapan menenangkan. Keegan menggeliat dan tiba-tiba tertidur pulas dipelukan Chisa.

"Kabari Katsuki, cepat." Perintah Chisa pada suaminya.

Akihiko menoleh. "Ayano melarang kita melakukannya!"

"Tapi gadis itu memberikan marga Bakugo di depan nama Keegan, Sayang." Balas Chisa lirih. Akihiko terdiam, ia masih terpukul dengan kehilangan putrinya beberapa saat lalu.

"Kalau kau tak bisa, kabari saja keluarganya. Di ponselku ada nomor Mitsuki, cepatlah..." balas Chisa lembut. Perempuan itu berusaha tabah menerima semuanya. Papa Ayano mengambil ponsel di tas kecil, mencari nomor yang diperintahkan istrinya tersebut.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang