Chapter 47

118 13 0
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

Ayano berada di ruang make up, gadis itu duduk di hadapan kaca yang sangat besar dan ruangan itu cukup luas bagi mereka semua. Ya, para model tentunya. Ia menerima tawaran ini, memakai gaun dari brand besar yaitu, Chanel dan YSL. Untuk hari ini hanya itu saja.

"Apa kau akan terus memakai nama jepangmu disini, Serena?" Tanya Bella, asisten Ayano saat ini sebagai seorang model.

Delmara Airen Serena adalah nama dari Ayano di Amerika. Bella adalah teman SMA gadis itu saat di SMA Liga. Panggilannya adalah Seren, jika mereka teman dekat. Tapi juga ada yang memanggilnya dengan, Raire.

Ayano menoleh, menatap Bella. "Tentu saja aku akan menggunakan nama itu."

Bella mengangguk. "Baiklah, bagaimana dengan kehamilanmu? Kau sudah check up bulan ini?" Tanya Bella.

Sudah tiga bulan sejak ia meninggalkan Jepang dan seluruh kenangannya disana. Disini ia memulai kariernya satu persatu, bahkan ada tawaran sebagai seorang penyanyi saat ada pertunjukan gaun busana beberapa hari lalu. Ayano tak kelelahan, gadis itu sangat menjaga kandungannya.

"Kau tenang saja, Bella. Aku sudah check up tiga hari yang lalu kok." Ucap Ayano.

Bella bernapas lega. "Syukurlah."

"Apa kelaminnya sudah diketahui?" Celetuk seorang penata rambut yang mencatok rambut Ayano.

Gadis itu menatap cermin, yang disana juga ada orang penata rambutnya, Clara. Ayano terkikik geli, "Tentu saja belum. Ini baru memasuki bulan ketiga, biasanya kelamin diketahui itu sekitar kandungan umur lima sampai tujuh bulan. Aku juga tak yakin soal itu." Balas Ayano.

"Wah, aku sangat menantikannya." Balas Clara.

Ayano mengangguk. "Aku juga sangat menantikan bayi kecil ini." Ucap Ayano sambil mengelus perutnya sendiri.

"Anu, maaf. Siapa ayahnya? Aku tak pernah melihat dia datang kemari mengantarmu." Kata Clara.

"Hei kau tak sopan!" Ujar Bella. Seluruh pasang mata menatap mereka.

"Ah, aduh. Maaf, aku tak bermaksud begitu." Ucap Clara.

Ayano menepuk pundak Clara, "Tak apa. Santai saja."

"Ayahnya adalah seorang pahlawan yang saangat hebat. Tapi dia tak berhasil menjadi seorang ayah." Ucap Ayano santai lalu gadis itu berdiri dan mengganti gaunnya.

Setelah selesai, beberapa jam kemudian. Ayano memasuki apartemennya dengan perlahan. Gadis itu membersihkan diri dan mulai menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Ayano melirik jendela besar disisi kirinya. Sinar rembulan dan cahaya lampu di kota New York sangat banyak dan indah.

"Mama akan selalu menjagamu, Ken." Ujar Ayano sambil mengelus perutnya pelan. Ia merasa bahwa anaknya nanti adalah laki-laki.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें