Chapter 20

189 23 0
                                    

Ayano memasuki ruang kelasnya sendirian. Hari ini Momo tak berangkat karena ia berada di agensi pahlawan. Yah, Ayano memang tak di ijinkan pergi keluar asrama sih karena pasti penjahat akan mengincarnya.

Gadis itu meletakkan tasnya dan mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah Bakugo. Entahlah, tapi memang tempatnya berada disitu sedari awal ia masuk ke sini.

Ayano merogoh etalase, melihat secarik kertas berwarna merah maroon. Dahinya mengernyit heran, seolah bicara, 'dari siapa?'

Ayano melihat ke sekelilingnya. Ia yakin ini masih jam 05.45 pagi, ia sengaja berangkat sekarang agar tak bertemu dengan Bakugo. Ia membukanya perlahan,

Hai, apa kabar Ayano-chan? Aku ingin minta maaf padamu soal kejadian dulu. Yah, aku sungguh tak tahu jika kau sangat takut dengan Lavender. Ku pikir, karena aku sering memberikan dirimu bunga Lily, aku jadi menggantinya dengan bunga Lavender. Tapi malah bunga itu yang menjauhkanmu dariku, aku jadi ikut membenci bunga itu sekarang.

Aku ingin bertemu denganmu. Apa boleh? Ya, kalau kau mau. Aku tak memaksamu kok, tenang saja. Temui aku di kantin ya, meja nomor 8 nanti ketika istirahat jam kedua. Aku akan menunggumu.

Amajiki Tamaki

Ayano menghela napasnya, "Apa aku harus menemuinya ya? Aku masih merasa tak enak hati dengannya." gumamnya pelan.

Beberapa bulan yang lalu

Gadis berambut panjang itu berlari di pekarangan taman dekat rumahnya yang berada di Jepang. Sendirian. Bermain bersama para burung dan kupu-kupu yang mengelilinginya. Seakan-akan bahwa gadis itu lah Sang Ratu mereka.

Di kejauhan, Amajiki melihatnya dan sedikit tersenyum. Dia tipikal orang yang pemalu, jadi ia hanya mampu melihatnya saja tanpa berani menghampirinya.

Ayano mengernyit heran. "Kau ada perlu apa denganku?"

Amajiki tersentak. "A-ah aku hanya berjalan-jalan saja kok. Maaf jika mengganggu mu."

Ayano tersenyum. "Tentu saja tidak. Kemarilah, disini banyak burung dan kupu-kupu loh."

"Aku tau."

Mulai hari itu, mereka sering bertemu di taman. Bermain, makan bersama dan terkadang mereka berkemah disana. Hanya berdua. Hingga Ayano pergi keluar negeri, kembali ke tempatnya dan Amajiki juga mengantarnya ke bandara.

"Aku akan merindukanmu, Ayano." ucap Amajiki.

Ayano tersenyum. "Aku akan selalu, selalu mencintaimu."

Dan mulai hari itu juga, mereka resmi berpacaran. Lalu, Amajiki sering mengirimkan bunga Lily ke New York. Setiap minggu.

Sampai akhirnya, mereka putus dan bertemu di UA.

Kembali ke waktu yang sekarang

Ayano tersentak ketika pundaknya disentuh oleh seseorang.

"Kau kenapa, Ayano-chan?" tanya Jirou.

Ayano mengelus dadanya. "Kau mengagetkan ku tahu, Jirou-kun. Aku tak apa kok."

Jirou tertawa. "Dasar kau ini, kenapa kau berangkat pagi sekali?"

"Hanya ingin saja."

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Where stories live. Discover now