Chapter 57

152 10 1
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

Pembicaraan Bakugo terus berlanjut. Mereka bertiga berbicara di kursi tunggu yang terletak di depan ruang operasi. Bakugo melakukan hal itu juga untuk membuat anak-anaknya tidak khawatir.

Ia tak menyangka akan menjadi seorang Ayah di masa ini lalu di anugerahi seorang putra putri yang sangat tampan dan cantik. Bakugo mensyukuri hal itu.

"Dark Geyser dan Fluffy adalah penjahat yang mengejar Mama sejak ia masih kecil. Bahkan lebih kecil dari kalian." Ucap Bakugo datar. Ia tak bisa mengekspresikan hal yang ia jelaskan.

Dahi Keegan berkerut. "Lalu?"

"Di hari itu, karena terpaksa aku keluar dari persembuyian kami berdua dan menghajar salah satu dari mereka. Kemudian aku tak bisa berdiri karena saat itu Papa masih lemah." Lanjut Bakugo lagi.

Kyouka mengayun-ayunkan kedua kakinya. Menatap lantai putih bersih beserta bayangan wajahnya disana. Sambil mendengarkan cerita Papanya.

"Lalu tiba-tiba Mama kalian datang dan menyelamatkanku tanpa berpikir panjang. Padahal Papa sudah menyuruhnya untuk menunggu."

"Di hari itu, Ayano memberikan energi kehidupannya pada Papa. Bisa dibilang juga saat itu dia juga cukup lemah dengan keadaan saat itu." Ujar Bakugo lesuh. "Shoto dan Momo melihat semuanya. Momo terus berteriak dan menangis tanpa henti saat itu, aku mengingatnya. Ia mengira Ayano sudah mati tetapi aku yakin, kalau Ayano masih hidup." Suara Bakugo bergetar. Ia menahan tangisannya.

"Uh?" Gumam Keegan ketika melihat Bakugo menahan tangis. Tangan Kyouka terulur memegang tangan Bakugo lembut. Bakugo tersenyum tipis.

"Lalu Momo membawanya ke Recovery Girl, kalian pasti sudah tahu dia siapa kan?" Tanya Bakugo. Keegan dan Kyouka mengangguk.

"Tentu. Mama menceritakannya pada kami." Balas Kyouka. Bakugo mengelus puncak kepala kedua anaknya itu.

"Kemudian apa yang terjadi, Papa?" Tanya Keegan datar. Laki-laki berumur 16 tahun itu sangat ingin tahu apa yang terjadi.

"Aku lepas kendali lalu membunuh Fluffy, salah satu dari mereka." Ujar Bakugo menunduk. "Disaat aku meyakinkan Momo bahwa Ayano masih hidup saat itu tapi disisi lain aku juga tak yakin dengan ucapan yang aku lontarkan."

Keegan dan Kyouka terkejut mendengarnya. Apalagi dalam bidang pahlawan, mereka sama sekali tak boleh membunuh musuh atau villain jika memang tidak diperlukan. Hal yang dilakukan Bakugo salah karena ia termakan oleh emosinya sendiri.

"Shoto dan Izuku selalu berada disana ketika aku melakukan aksi itu. Mereka menjadi sahabat sekaligus saksi atas kejadian yang aku lakukan. Seperti halnya tadi, aku hampir membunuh Shigaraki dengan kedua tanganku..." jelas Bakugo gemetar. Kyouka memeluk tubuh Bakugo yang masih kotor, memeluknya erat. Keegan hanya melihatnya, enggan melakukan hal sama.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang