Chapter 50

159 14 1
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

Ayano merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang. Dia Jirou, sahabat lamanya yang tengah menjadi penjaga dadakan di ruang kesehatan. Seharusnya ini adalah tugasnya tapi ia tiba-tiba pergi tanpa berpamitan pada Recovery Girl yang sudah meninggal beberapa tahun silam. Ia menyesal.

"Ayano, kau akan menetap di Jepang kan?" Tanya Jirou lembut.

Ayano menunduk sambil mengobati Kana yang terluka. "Ya, untuk lima tahun ini. Aku akan disini tapi mungkin aku akan pindah terlebih dahulu ke apartemen baruku." Balas Ayano menjelaskan. Jirou mengangguk paham.

"Kau dan Bakugo, bagaimana?" Celetuk Jirou pelan.

Ayano menghentikan kegiatannya dan menghela napas pelan. "Aku, aku tak tahu juga harus bagaimana.  Bersama Keegan, itu sudah lebih dari cukup bagiku."

"Aku mengerti tapi apakah Keegan tau kalau Bakugo itu Ayahnya?" Tanya Jirou.

Ayano mengangguk. "Tentu saja. Aku selalu memberitahunya sejak kecil kalau Ayahnya adalah seorang pahlawan yang hebat di Jepang." Ujar Ayano. Jirou menyadari bibir perempuan itu bergetar.

Ia mengelus pundak Ayano perlahan. "Tenanglah. Kau disini dulu ya? Aku ingin melihat kelu-"

"SENSEI! BAKUGO DAN TODOROKI TAK SADARKAN DIRI!" Teriak seseorang yang membuat mereka terkejut.

Jirou menoleh. "Atsuhiro, Fuji, tenanglah," ucap Jirou.

Dua laki-laki itu terengah-engah tak karuan. "Tunggu, Bakugo siapa dan Todoroki siapa?" Tanya Ayano.

Jirou menepuk jidatnya. "Anakmu dan Momo, dasar kau ini. Mana mungkin suami kalian tak sadarkan diri di tengah lapangan seperti itu." Balas Jirou.

Jirou mendadak lesuh. Ia lelah berbiacara pada Ayano yang terkadang tidak nyambung. "Itu pernah terjadi dulu, kan? Katsuki-kun yang menceritakan nya. Midnight Sensei yang memisahkan mereka."

Jirou mengangguk lalu menutup pintu. Ia lelah.

Ayano nampak bingung. Apa ia salah? "Anu, Bibi, kau Ibunya Bakugo ya?" Tanya Kana.

Ayano menoleh. "Ah, iya. Kau temannya ya?"

Kana mengangguk. "Iya, kami sekelas. Anu, a-apa makanan kesukaan nya ya?" Tanya Kana gugup.

Ayano terkikik geli. "Dia suka omellete dan onigiri yang berisi daging salmon segar. Kau suka padanya ya?" Tanya Ayano menggoda. Gadis itu menggeleng cepat.

"Ti-tidak! Aku hanya ingin berterima kasih padanya karena sudah membantuku saat aku di lapangan tempo hari."

"Ah, begitu ya. Baiklah, semangat! Jangan tersinggung dengan perkataan nya ya? Keegan memang agak keras kepala." Ujarnya. Kana mengangguk.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang