Chapter 41

115 15 0
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

Bakugo memutari seluruh area sekolah. Mulai dari kios, gor, gedung satu, gedung dua, gedung pelatihan, tempat battle, bahkan atap sekalipun. Lelaki itu tak menemukan Ayano dimanapun. Ia menghela napas lelah.

"Kemana kau ini?" Gumam Bakugo.

"Katsuki!"

Bakugo menoleh. Melihat ayah dan ibunya yang tengah menghampirinya. "Ku kira kalian takkan datang, cih." Ujar Bakugo.

"Cih? Apa-apaan responmu itu, dasar anak tak tahu diri!" Balas Mitsuki dengan menggeplak kepala Bakugo. Laki-laki itu mengaduh kesakitan.

Ayah Bakugo terkikik. "Ibumu tadi sebelum kesini sangat tidak sabar loh, Katsuki." Ujar Ayah Bakugo.

"Aku tahu." Balas Bakugo malu.

Mitsuki teringat sesuatu. "Oh iya, tadi aku melihat Ayano-chan di ujung gerbang utara. Kenapa dia bisa bisa sendirian sambil duduk begitu?" Tanya Mitsuki heran.

Ayah Bakugo mengangguk. "Benar. Tadi kami mengajaknya kemari tapi dia menolak dan hanya terdiam."

Mata Bakugo membulat. "Kami sedang bertengkar, aku akan menyusulnya." Balas Bakugo kemudian pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

"Oh, pertengkaran antar kekasih ya?" Kata Mitsuki terkikik geli.

Ayah Bakugo tertawa kecil. "Ku pikir dia sudah berubah semenjak disini." Ucapnya.

Mitsuki mengangguk. "Tentu saja."

Disisi lain, Bakugo menyusul Ayano yang tengah duduk di bangku taman dekat gerbang utara. Perempuan itu sepertinya sudah berpindah tempat dari pembicaraan ibunya tadi.

"Ayano," panggil Bakugo.

Ayano menoleh. Melihat Bakugo dipenuhi peluh keringat dengan kaos hitam andalan laki-laki itu. Gadis itu tak menggubrisnya. Ia hanya terdiam dan kembali menunduk melihat sepatunya.

Bakugo menghela napas. "Maafkan aku sudah marah-marah padamu tadi ya." Ucap Bakugo.

Ayano mengangguk.

"Maaf karena sudah kasar padamu ya?"

Lagi, Ayano mengangguk.

"Ayano, kau ingin apa?" Tanya Bakugo datar.

Gadis itu menoleh. "Aku hanya ingin semua wanita yang mengejarmu itu melihatku, Katsuki-kun. Aku lelah cemburu terus-menerus." Kesal Ayano.

Bakugo tertawa. "Jadi, kau ini hanya cemburu?"

Ayano mengangguk. "Astaga, ku kira kau marah karena Kendo tadi.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang