Chapter 5

352 52 0
                                    

Sekarang pukul 11.45 siang. Midoriya berhasil membawa Midnight menuju tempat pelatihan dengan susah payah karena harus mencari kesana kemari.

"Bagaimana Midnight?" tanya Aizawa.

Midnight menatap kedua bola mata gadis itu. "Dia tidak berbohong. Quirk itu memang ada tapi jarang ada yang memiliki, kalau melihat masa depan itu setauku hanya Nighteye."

Aizawa menatap Ayano yang tengah terengah-engah. "Sensei kau dimana? Yaomomo dan Todoroki-kun menghilang di bawah reruntuhan. Tolong mereka, Aku hanya bisa menatapnya dari jauh!"

"Hei kau ini berada di ruang pelatihan." jelas Kirishima heran.

"Kirishima-kun, aku mendengar suaramu? Kau dimana? Disini gelap, aku dibawah rerumputan." ujar Ayano sambil terisak.

"Oi oi, serius, apa ini tidak apa-apa?" tanya Kirishima.

Kaminari terduduk. "Aku belum ingin mati. Impianku masih jauh."

"Eraser, gunakan quirkmu." ujar Midnight.

Eraser mencoba menggunakan quirk itu. "Tidak bisa!"

"Apa yang kau katakan?" tanya All Might.

Aizawa berulang kali mencobanya. "Kekuatan itu, kekuatan murni. Mungkin itu berasal dari keturunan, jadi aku tak bisa melakukannya."

"Momo, apa ini sering terjadi?" tanya Todoroki.

"Iya, dan kejadian itu selalu terjadi setelah dia bangun dari mimpi buruknya ini." jelas Momo. "Kalian semua, tolong ungsikan semua orang menuju tempat yang aman. Aku akan berada disini menjaga Ayano."

Midnight mencoba menggunakan alat komunikasi. "Present Mic, tolong buat pengumuman. Suruh siswa menuju ke tempat pelatihan bertahan hidup di timur. Aku tidak ada waktu menjelaskan. Keadaan genting."

"Kau ini apa-apaan?!"

"Cepat! Aku tidak bisa menjelaskannya. Aku bersama All Might dan Eraser Head."

Tut.

"Momo, kau dimana? Baku-bakugo-kun, shīne..." gumam Ayano.

Mereka semua sekali lagi terkejut. "Mereka berdua membuat Bakugo mati."

"Pengumuman dimohon untuk semua siswa keluar dari sekolah menuju tempat pelatihan bertahan timur. Semuanya, bawa baju kalian. Sekarang."

"Katsuki-kun, jangan mati..."

Bakugo hanya membatu ditempatnya. "Aku sudah berjanji padamu!" ucap Bakugo.

Ayano tersenyum. "Momo-chan, Katsuki-kun, Aizawa Sensei, Arigāto. Katsuki-kun, hiduplah, aku akan selalu... mengawasimu." Lalu Ayano membuka matanya.

DUARRR DUARRRR

Ledakan demi ledakan terdengar dari bangunan utama UA dan tempat pelatihan sebelah ini. Sebentar lagi, bangunan yang mereka tempati akan roboh.

Didalam hanya ada Ayano, Momo, Eraser, Todoroki, Bakugo, Midoriya dan All Might. "Aizawa Sensei dan All Might-san, tolong cek lah siapa yang membuat keributan ini. Todoroki-kun dan aku akan pergi mengecek di bangunan sebelah. Bakugo, kau tau apa yang harus kau lakukan." jelas Momo.

"Midoriya-kun, tolong carilah musuhnya."

Aizawa dan All Might selalu percaya pada ucapan Momo. Entah kenapa, gadis itu mempunyai kharisma pahlawan sendiri.

Menit demi menit, Bakugo menunggu Ayano dengan kesadaran penuhnya. "Kau sudah sadar daritadi, kenapa kau seperti orang bodoh?" heran Bakugo.

"Apa yang terjadi?"

Bakugo membulatkan matanya. "Kau tidak ta-"

"AWAS!"

Ayano menarik Bakugo ke dekapannya. Atap bangunan itu runtuh seketika. "Aw,"

Bakugo melepaskan pelukannya. "Apa yang terjadi padamu?"

"Tidak apa." Kakinya tergores paku. Ayano menatap sekelilingnya dengan bingung. Reruntuhan ini. Seperti yang ia mimpikan tadi.

***

Midoriya dan Fumikage tengah terbang diatas reruntuhan. "Midoriya, apa kau yakin semua orang sudah pergi?"

Midoriya mengangguk. "Tentu saja, aku melihatnya sendiri tadi."

"Siapa yang melakukan ini?" gumam Midoriya.

"FUMIKAGE AWAS!" ucap Dark Shadow. Kilatan petir menyambar seketika di udara. Midoriya menengadah ke atas, melihat awan berubah menjadi abu-abu pekat tapi disekeling daerah lainnya terang. Hanya di UA.

"DEKU-KUN, TOKOYAMI-KUN!" teriak ochako dari bawah.

"Ada apa Uraraka-san?"

"MUSUHNYA BERADA DI PUSAT BADAI ITU. DIA SEDANG MELAWAN AIZAWA SENSEI DAN MIDNIGHT. ALL MIGHT SUDAH BERADA DI TEMPAT TIMUR DAN RECOVERY GIRL JUGA!"

Fumikage dan Midoriya menyusul ke tempat badai itu. Uraraka dan Tsuyu tengah terengah-engah karena terlalu menggunakan quirk mereka untuk menyelamatkan para siswa atau siswa yang tertimpa reruntuhan.

"Ochako-chan, kita harus mengecek keadaan Ayano-chan, kero." ucap Tsuyu.

Uraraka menatap temannya itu. "Kau benar, ayo, dia pasti disana."

Disisi lain, Bakugo tengah berusaha membuat tubuh Ayano tetap hangat. Membuat api kecil dari ranting pohon yang jatuh. "Masih dingin?" tanya Bakugo.

Ayano mengangguk. "Kemarilah,"

"Kemana?"

Bakugo menarik Ayano ke pelukannya. "Katsuki-kun, bolehkah aku bilang sesuatu?"

"Apa?"

"Kau, hangat." ucap Ayano. Bakugo tersenyum, "Aku tahu."

"Kekuatan ini, Dark Geyser. Dia adalah satu-satunya orang yang bisa melakukan ini dan asistennya, Fluffy." jelas Ayano.

"Siapa mereka?"

Ayano menggeleng, "Aku juga tidak tahu tapi mereka selalu tahu kalau aku kembali ke Jepang."

"Ketemu juga kau. Lama tak jumpa, Kazima Ayano-chan!" ucap seorang wanita dengan rambut berwarna merah.

"Katsuki-kun. Dia, Fluffy."

***

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SELURUH CHAP YAA ❤️

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Where stories live. Discover now