END

228 12 0
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗

***

Bakugo memegang tangan Ayano dengan lembut. Sentuhan itu penuh akan rasa kasih sayangnya. Jujur saja, Bakugo sangat merindukan istrinya itu. Bahkan sampai sekarang, terkadang Bakugo lupa kalau ia sudah menjadi milik Ayano lagi karena melajang terlalu lama. Yah, dari dulu kan dia memang milik Ayano, sih.

Ayano membuka matanya, menatap Bakugo yang tengah melamun sambil memegang tangannya dengan erat. Tangan gadis itu terulur memegang pipi suaminya.

"Katsuki..." lirih Ayano.

Bakugo menoleh lalu memeluk Ayano dengan erat. Dia menangis. "Maaf, maafkan aku hiks. Aku tadi kelepasan hampir membunuhnya, Ayano hiks." Ujar Bakugo. Di ambang pintu terlihat Keegan dan Kyouka menatap kedua orang tuanya.

Ayano menyela rambut Bakugo perlahan. "Hei, it's okay. Jika aku jadi kau, pasti aku juga akan melakukan hal yang sama." Ucapnya sambil tersenyum. Bakugo masih sesenggukan.

Ayano terkikik geli. "Sayang, ayo kita pulang." Ucap Ayano dengan suara seperti nyanyian burung.

Bakugo melepaskan pelukannya, tangan Ayano terulur menghapus air mata pria itu satu persatu. "Baiklah, ayo..."

"MAMA!"

Bakugo dan Ayano sontak menoleh ke sumber suara. Melihat kedua anaknya tengah berlarian berhamburam memeluknya. "Untung saja Mama tidak apa-apa!" Ucap Kyouka. Ayano tersenyum.

"Tentu saja! Itu karena ada Kyouka yang menyemangati Mama." Ucap Ayano lembut. Walaupun umur Keegan dan Kyouka sama tetapi sifat mereka berdua berbeda drastis. Keegan yang cuek, judes dan kompetitif lalu Kyouka yang ceria, kekanakan dan suka mengalah.

"Ma, aku bersyukur kau baik-baik saja." Ujar Keegan. Bakugo dan Ayano menoleh.

"Tadi dia sangat ingin menyelamatkanmu sampai bertengkar denganku loh, Ayano." Celetuk Bakugo. Pria itu menggodanya. Keegan menunjukkan wajahnya yang memerah malu.

Ayano menatap anaknya dengan tatapan tajam. "Keegan." Seru Ayano. Bulu kuduk Keegan bergidik tanpa anak itu sadari. Bakugo dan Kyouka reflek bersebelahan dan saling berpegang satu sama lain.

"Mama itu sangat menakutkan loh, Papa." Bisik Kyouka.

Bakugo mengangguk. "Aku sangat setuju denganmu soal ini." Balas Bakugo di telingan Kyouka.

"Kemari." Lanjut Ayano. Keegan perlahan mendekati mamanya dengan ragu. Hingga tubuhnya terasa terhuyung kedepan, merasakan kehangatan dari pelukan seorang ibu.

"Bagaimana bisa kau sudah besar secepat itu?" Lirih Ayano. Ia menangis. Perasaan Keegan saat ini campur aduk. Anak itu membalas pelukan ibunya.

"Mama, aku minta maaf padamu karena aku hampir memabahayakan nyawaku sendiri." Ucap Keegan.

Ayano menangkup pipi Keegan. "Hal yang kau lakukan memang benar tetapi jika kau melanggar aturan dan kau memenangkan pertarungan, itu akan menjadi keuntungan nasional, Keegan." Ujar Ayano. "Tentu saja kalau kau sembrono, kau akan mendapatkan hukuman."

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Where stories live. Discover now