Chapter 49

123 14 0
                                    

SEBELUM BACA, TOLONG VOTE DULU YA TEMAN-TEMAN! UDAH BELOM?

UDAH?

THANK YOU YAA, HAPPY READING!❤️

TOLONG DI VOTE DULU! HARGAI PENULIS! JANGAN BIKIN MALES LANJUT YA!✨💗


***

Bakugo menghadiri acara di SMA YUUEI bersama Todoroki, Midoriya dan Kirishima. Kaminari, Jirou, Momo, Uraraka dan Mina adalah guru disini oleh karena itu mereka sudah ada disini sejak lama. Tentu saja mereka juga sudah memiliki keluarga masing-masing hanya Bakugo yang masih setia sendiri menunggu Ayano yang ternyata telah tiada.

"Kacchan, apa kabar? Ku harap kau baik-baik saja." Sapa Midoriya.

"Apa kau buta? Aku baik-baik saja, dasar bodoh. Lebih baik perhatikan yang ada di hadapanmu." Ketus Bakugo.

Midoriya tertawa kecil. "Dasar kau ini, syukurlah."

"Ah, kau benar. Jika dia bisa marah seperti itu artinya ia baik-baik saja, iya kan?" Bisik Kaminari.

"Tentu saja," balas Kirishima.

"HAH!? APA YANG KALIAN BICARAKAN!?" Kesal Bakugo.

"Kacchan, lebih baik lihatlah yang ada dihadapanmu." Ujar Midoriya.

"ITU KALIMATKU!"

Mereka tertawa riang. "Diamlah kalian semua!" Kesal Momo yang berada di pinggir lapangan. Ya, keempat pria bodoh itu berada di kursi paling depan tapi yang berada di tribun tertinggi, mereka menjadi sorotan.

"Istrimu seram sekali kalau marah, Todoroki." Celetuk Kaminari.

"Benarkah?" Balas Todoroki nampak berpikir membuat mereka semua kesal.

"Pertandingan hari ini adalah untuk debut nya kelas satu di SMA YUUEI! Ini dia kelas 1-A!" Teriak Iida sebagai mc. Ya, dia juga menjadi guru disini bersama dengan yang lain.

Bakugo memicingkan matanya ketika melihat seorang anak laki-laki tengah membuang wajahnya kesal kearah kanan dan di sisinya ada seorang gadis yang nampak datar tengah membuat anak laki-laki itu kesal.

"Ah, Bakugo. Itu dia anak yang ku maksud." Ujar Todoroki.

Mata Bakugo mengarah menuju yang ditunjuk oleh sahabatnya itu. Ya, anak laki-laki itu. Mirip dengannya. Ia berada di depan Shou, anak Todoroki dan berada di belakang Izanagi, anak Midoriya. Mereka bertiga seperti menjadi ikon disana, layaknya mereka dulu.

"Pertandingan pertama adalah pertarungan antara Haruki Kana dan Masashi Haruka. Mereka terkenal karena sering keluar masuk ruang konseling bersama-sama karena perkelahian. Baiklah, disini kita akan melihat mereka berdua bertanding dengan seluruh tenaga, siapa yang akan menang?!" Teriak Iida.

"KANA! KANA!"

"MAAA-SAAA-SHIII!!"

Suara sorakan penonton membuat gemuruh di seluruh gor. Hal ini membuat Bakugo sedikit tertarik, pasalnya orang yang bernama Haruki Kana ini terlihat sangat amat tenang daripada yang satunya lagi. Ia nampak berwajah kesal dan pemarah.

Kekuatan mereka berdua saling beradu satu sama lain, hingga pertandingan itu dimenangkan oleh Haruki Kana.

"Pertandingan selanjutnya adalah Todoroki Shoma! Dan-- oh apakah ini yang dinamakan takdir?! Baiklah, kalian akan melihat kedua anak pahlawan dari dua diantara tiga big three di Jepang! Ini dia, Todoroki Shoma dan Bakugo Keegan!" Teriak Iida bersemangat.

Seru dan tepukan tangan di seluruh gor riuh dan ada juga yang berbisik, sejak kapan Dynamite menikah dan kapan memiliki anak? Dan bahkan tak pernah di publish sama sekali. Bakugo mendengar semua itu. Ia juga terkejut ketika mendengarnya. Ia juga terkejut.

Teman-teman nya pun hanya terdiam karena mereka sudah tau sejak Keegan masuk ke sekolah ini bersama dengan-

"KEN SEMANGAT YA!" Teriak seorang perempuan yang memakai dress berwarna putih tulang itu tengah berdiri berpegang pada pembatas tribun, tepat di depan Kaminari. Wanita berusia 30-an itu menguncir kuda rambut panjangnya, memakai flat shoes dan memakai tas yang berbentuk tempat ponsel dan ada beberapa kartu disana.

Anak yang dipanggil Ken itu mendongak dan tersenyum sekilas. Bakugo menyadarinya. Anak itu malu. "Kaminari-kun, apakah aku terlambat?" Tanya Ayano. Ya, dia Ayano.

"Tidak, kau hanya melewatkan satu pertandingan tadi. Ini baru masuk ke babak kedua, kau belum terlambat, Ayano." Balas Kaminari. Pria itu belum sadar ketika melihat tatapan tajam dari ketiga temannya, Midoriya, Kirishima dan Todoroki bahkan Bakugo melotot.

Ayano yang nampak terkejut bahwa ia tak sadar ketika melihar Bakugo disana. "Aya-"

"AYA-CHAN, TURUNLAH DAN BANTU AKU MENGOBATI YANG TERLUKA!" Teriak Jirou. Ayano menghela napas bersyukur.

"Baiklah, tunggu." Ujar Ayano. Gadis itu langsung loncat dari atas tribun menuju ke bawah karena ruangannya berada tepat dibawah tribun.

"Kaminari dan kalian semua, apa maksudnya tadi?" Dingin Bakugo.

Mereka saling berpandangan. "Kami berpikir memberimu kejutan nanti tapi sepertinya Ayano yang muncul tiba-tiba membuat rencana kami gagal." Ujar Kirishima.

"Hah?" Kesal Bakugo.

"Bakugo, kami-"

"Diamlah." Finalnya.

Mereka semua terdiam. Bakugo berjalan menuju ruang perawatan untuk bertemu istrinya tapi tiba-tiba terjadi ledakan dan ada api putih yang terbang ke arah langit. Mata Bakugo membulat.

"Api Putih? Itu kuat sekali." Batin Bakugo.

Bakugo melihat Keegan dan Shoma yang tengah beradu dengan api putih dan api merah kebiruan. Shoma mewarisi es juga tapi memang tak banyak.

"Itu dia Eternal White Fire yang terkenal di Amerika milik Bakugo Keegan! Dan Blue Fire milik Todoroki  Shoma! Siapakah yang kali ini akan menang?" Ujar Iida.

"Oi, Bakugo. Kau tak akan memberikan semangat pada anakmu, hah?" Celetuk Iida tiba-tiba di mic membuat semua orang menatapnya. Bakugo menghela napas.

Pria itu mengangkat tangan dan melambaikan kepada Keegan, anak itu hanya meliriknya tanpa peduli apa yang dilakukan Bakugo. Ia acuh. Bakugo yang melihatnya hanya menghela napas kembali.

"Jangan marah, Bakugo. Kau juga seperti itu dulu..." Balas Iida membuat Bakugo mendecih dan susul gelak tawa di seluruh tribun.

"Berisik." Ujar Bakugo dan Keegan bersamaan.

***

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTS YA

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang