Chapter 4

420 62 0
                                    

Ayano terbangun dari tidurnya. Tertegun, ia melihat Bakugo tertidur pulas di karpet bawah yang sebenarnya futon sambil meringkuk karena kedinginan. Ia menurunkan temperatur AC lalu menyelimuti tubuh Bakugo dengan selimut bergambar unicorn pastel miliknya.

"Kupikir dia akan pergi setelah aku tidur."

Tok tok tok

Ayano membuka pintu perlahan. "Ah, ano Ayano-chan, bersiaplah hari ini kita kan berlatih quirk di gedung latihan bersama Aizawa Sensei dan All Might."

"Baiklah, Momo-chan, tunggu sebentar aku mau mandi." ujar Ayano santai. "Oh, kau bersama Todoroki-kun?"

Momo menggaruk kepalanya. "A-a iya."

"Dōmo," sapa Todoroki datar. "mattē, oi Bakugo, apa yang kau lakukan disini?" tanya Todoroki sambil memasuki kamar itu.

"Aku memintanya menemaniku sampai tidur tapi sepertinya dia yang ketiduran lalu tidak kembali ke kamarnya." jelas Ayano.

Momo terkejut. "Ka-kau sudah bisa membuka hat-"

"Tidak." potong Ayano cepat. Ia tak ingin Momo menjelaskan hal seperti itu. Ia tak ingin, lagi.

"URUSAIIII!!! DISPENSERR SIALAN!!"

"Ah, maaf." balas Todoroki datar.

"SHINEEEEE!!!"

"Mōi Katsuki-kun, kau yang berisik, bukan Todoroki-kun." balas Ayano.

"Ah, kau benar, Kazima-san."

"APANYA YANG BENAR?! DASAR BODOH AKU MAU TIDUR!"

Ayano berjongkok di samping Bakugo dengan dahinya yangberkerut. "Kau tidur jam berapa semalam?"

"Aku tidak bisa tidur, jika aku tidur, siapa yang menjagamu? Semalam kau menangis di depan asrama lalu bilang begitu padaku." ujar Bakugo tanpa pikir panjang.

Pipi Ayano memerah, "TIDAK, AKU TIDAK BILANG BEGITU."

"Kau bilang begitu, bodoh."

"TIDAK!"

"Baiklah, aku akan pergi."

"Kau janji tak akan pergi." ucap Ayano lirih.

Bakugo menaikkan salah satu alisnya sambil menatap Todoroki remeh. Seperti berkata, 'Lihatlah, aku juga tidak akan mengingkari kata-kataku.'

Momo menatap Ayano. "Kali ini aku tidak akan membantumu. Uruslah perasaanmu sendiri, Aya-chan." Lalu pergi di ikuti Todoroki, tiga jam lagi mereka akan berkumpul di gedung pelatihan quirk.

"Oi, Bakugo, kemarilah sebentar." ucap Todoroki.

"JANGAN MEMERINTAHKU!"

"Terserah, kemarilah sebentar."

"APA HAH!?"

"Jagalah dia dengan benar, aku mempunyai firasat kalau dia sedang di incar. Semalam ketika kalian berdua di depan, aku melihat dua pasang mata melihat kalian dari kejauhan. Di barat daya. Bisa saja mereka liga penjahat." jelas Todoroki serius.

"Hanya aku dan Midoriya yang mengetahui ini. Sisanya ku serahkan padamu karena kau yang sering bersamanya, oh iya, Kendo menitipkan surat ini ke Momo kemarin, untukmu." lanjut Todoroki lalu pergi.

Bakugo menatap surat itu lalu membuangnya di tempat sampah yang berada di depan kamar Ayano. Sudah bukan rahasia lagi kalau Kendo menyukai Bakugo sejak pertarungan Bakugo dan Todoroki beberapa bulan lalu.

Bakugo memasuki kamar Ayano, mengusap pelan kepala gadis itu. "Cepat mandilah. Aku akan menunggumu."

Ayano mengangguk.

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Where stories live. Discover now