Princess Castle

35

Lahir sebagai keturunan bangsawan di kerajaan Vantiago memang mendapatkan banyak keistimewaan. Salah satunya adalah melakukan debut saat telah menginjak usia 15 tahun. Debut atau sering juga disebut acara kedewasaan adalah ajang dimana putra-putri bangsawan secara resmi diperkenalkan sebagai salah-satu atau satu-satunya penerus keluarga bangsawan di depan para penduduk kerajaan.

Acara kedewasaan tersebut biasanya diselenggarakan di masing-masing kediaman bangsawan yang ingin memperkenalkan sang penerus. Tidak jarang pula para bangsawan menggelar satu pesta besar yang sekaligus memperkenalkan beberapa penerus dari keluarga bangsawan yang berbeda jika kebetulan putra-putri mereka sama-sama berusia 15 tahun.

Kali ini, pesta kedewasaan diselenggarakan begitu mewah nan megah di istana kerajaan. Pangeran Elden telah genap berusia 15 tahun dan akan memulai debutnya malam ini. Ia akan diperkenalkan secara resmi di depan para penduduk kerajaan yang sekaligus diagendakan dengan penobatannya sebagai putra mahkota kerajaan Vantiago.

Elden bukanlah satu-satunya remaja yang akan melakukan debutnya malam ini. Ayah Elden, Raja Vantiago VI, Harald Ludwig de Vantiago secara khusus memberi undangan kepada para penerus keluarga bangsawan yang berusia 15 tahun untuk turut memulai debutnya bersama dengan sang pangeran. Tentu saja undangan tersebut adalah sebuah berkah yang hanya datang sekali dalam seumur hidup dan tentunya tidak akan mungkin mereka tolak.

Setidaknya ada 7 remaja termasuk Elden yang memulai debutnya malam ini. Agenda formal berupa penyambutan oleh sang Raja, dilanjutkan dengan memperkenalkan para penerus, lalu diakhiri dengan penobatan Elden yang kini berganti gelar dari pangeran menjadi putra mahkota. Seluruh rangkaian acara berlangsung begitu meriah. Semua yang hadir di aula besar istana terlihat begitu antusias dan bahagia menyaksikan debut dan juga penobatan sang penerus tahta.

Ratu Vantiago, Leonora Gisella yang duduk di kursi kebesarannya, tampak tidak seantusias sang Raja yang duduk di sebelahnya. Senyum hangat terus tersungging di wajah cantiknya, namun tidak dengan suasana hatinya yang suram. Para tamu yang hadir dalam pesta tersebut pasti mengira jika ia turut bahagia atas penobatan putra mahkota, namun sesungguhnya ia tidak senang.

Bagaimana mungkin ia akan berbahagia saat melihat anak yang tidak memiliki darah Wester di tubuhnya menjadi satu-satunya penerus tahta kerajaan Vantiago? Kursi kekuasaan yang dulu susah payah ia perjuangkan agar nantinya seorang Wester-lah yang menjadi Raja, kini dengan mudahnya di rebut oleh anak dari rahim seorang selir.

Siapa yang harus ia salahkan? Apa ia harus menaruh dendam pada suaminya, Harald karena telah berpaling darinya? Atau ia harus dendam pada selir suaminya yang telah melahirkan seorang anak yang kemudian mengambil alih tahta? Atau ia harus menyalahkan langit karena telah memberi garis takdir yang begitu kejam padanya hingga ia tidak bisa mengandung seorang anak di rahimnya?

Dendam dalam hati Leonora menumpuk tinggi, membuat ambisinya semakin menjadi-jadi. Tujuan awalnya untuk membuat darah Wester menjadi seorang Raja belum berakhir. Jika ia tidak bisa melakukannya pada generasi sekarang, maka ia akan melakukannya pada generasi berikutnya. Dan rencananya itu hanya akan berhasil jika Elden menikahi seorang Wester.

***

Elden melangkah meninggalkan aula yang kini menggelar pesta dansa. Ia yang tidak tertarik sama sekali dengan kegiatan tersebut, memilih menyendiri di taman tengah istana. Angin malam yang menerpa pelan wajahnya, tidak membuatnya merasa damai. Riuh suara dari dalam aula masih bisa terdengar begitu bising di telinganya. Terlebih lagi dengan kehadiran seseorang yang Elden sadari sedari tadi terus mengikutinya.

Jarak yang seseorang itu ambil cukup jauh, namun Elden yang perasa dapat dangat mudah mengetahui jika laki-laki itu sedari tadi memperhatikan dan mengikuti langkahnya dari dalam aula hingga kini berada di taman. Kesal, ia akhirnya menoleh menatap laki-laki bersurai pirang tersebut yang seingat Elden juga ikut debut bersama dirinya.