6. The Real

191 146 232
                                    

🐝🐝🐝

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🐝🐝🐝

Tuk-tuk-tuk

"Ra, ini Puput" Rara yang sedang bersemedi dalam bilik toilet lantas membuka pintu.

"Lama banget sih, Put."

"Udah untung gue bawain!"

"Yaudah, makasih puput markuput temen gue yang paling imut!" Rara menutup kembali pintu dunia lain itu.

"Put! Ko bukan rok gue sih?"

"Rok lo kena juga! Udah pake aja!"

"Ini punya siapa, Put?"

"Ga tau! Si Misha nemu di kopsis! Kekecilan yah?"

Pintu pun kembali terbuka, menampakan sang ratu lebah yang terlihat akan menyengat.

"Kekecilan dari Hongkong? Liat Put gede banget tau!"

"Sini gue akalin!"

"Aww! Aww Put! Gak kenceng-kenceng juga kali! Entar perut gue kek semut gimana coba?"

"Emang dah kek semut!"

"Udah ah! Ayo!"

"Nanti kalo melorot gimana?"

"Itu! Lo bawa jaket kuya! Pake jadiin sabuk! Lagian lo ngakunya siswi teladan, tapi sabuk aja kagak punya."

"Put.." mata Rara menatap sinis, firasat Puput mulai tak enak. Apakah sang siput akan terkena sengatannya.

"Yang rusakin sabuk gue siapa?"

"Gue! Maaf dong Ra, waktu itu emosi banget. Berhubung sabuk lo cocok buat nyambuk si Naufal, so gue korbanin deh. Gue janji deh ahir bulan diganti."

"Awas lo kalo kagak."

"Iyah iyah.. itungan banget sih! Eh bentar jaket sapa ini Ra?"

"Irfan! Kenapa emang?"

"Ko nama punggungnya.. Bahy?"

"Hah? Masa sih?" Ratu lebah berusaha melihat ekornya. Ya, sekali lagi Rara dibuat kecewa oleh Irfan.

"Irfan kan belum resmi gabung tim futsal Ra, jadi belum punya jaket" kata Puput sambil tertawa.

"Liat Sha! ada yang bete! Bete.. bete.. kuya bete!" ejek puput kembali.

"Udah Put! Sha lo bawa jaket gak?" Pertanyaan Rara hanya dijawab gelengan kepala gadis mungil itu.

"Udah ayok!"

"Malu.. nama Bahynya gede banget" kata Rara sambil merengek.

"Trus kalo nama Irfan lo ga malu gitu?"

"Ya kagak begitu maksudnya puput markuput tak kuput kuput!"

Benar saja sepanjang jalan Shiratal mustaqiim, semua mata tertuju padanya, dari mulai kakak kelas sampai adik kelas kini memperhatiksn setiap inci penampilannya.

Hi Rarala [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora