Bagaimana sekolah kalian? Apakah menyenangkan atau justru menakutkan?
Bagaimana jadinya jika sekolah kita memiliki sistem kasta untuk mengklarifikasi murid?
SMA Bina Karya adalah Sekolah swasta di tengah kota kecil. Meskipun demikian sekolah ini sud...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
🐝🐝🐝
Rara menyentuh dagu Irfan, hingga lelaki itu menoleh. Irfan menatap Rara penuh tanda tanya. Karena adegan ini tak tertulis di naskah. Bahkan Rara tak pernah membicarakannya.
Mata Irfan terbelalak tatkala wajah gadis itu semakin mendekatkan.
Penonton berteriak histeris, namun ada juga yang ikut terbawa suasana sambil menahan napas.
Keadaan di backstage tak kalah heboh. Bahkan suhu panas melanda Bahy, ia mengarahkan kipas besar itu pada badannya.
Wajah Rara semakin dekat saja, Irfan tak bisa bernapas. Ia lantas memalingkan mukanya dan bangkit.
Pedang berlumuran darah ia hempaskan ke tanah. sisa darah di dagunya ia bersihkan.
Irfan : Bagaimana bisa aku bahagia Saat tubuhku berlumuran darah Lawanku tlah tumbang tapi ku menyesal Mengapa harus seperti ini?~~
Rara : Maafkan diriku tak memahami mu Seharusnya aku bertanya lebih dulu Jika kau menyesal relakan saja aku Mungkin kita memang tak berjodoh~~
Irfan melihat kepergian Rara, ia sudah sejauh ini untuk mendapatkan ratunya. Apakah ia akan menyerah begitu saja?
Budak : "Meskipun aku menyesal membunuh mereka, tapi aku tak menyesal berjuang atas nama cinta. Hiya!!!"
Irfan mengambil kembali pedangnya, ayunan cantik mengarah pada pengawal bertubuh gempal itu. Irfan tampak sangat terampil menghindari pedang lawannya.
Suara pedang mengisi telinga penonton, kini Liam bersiap mengganti lagu berikutnya.
'jleb!'
Gibran tertusuk pedang Irfan, ia memuntahkan cairan merah yang dari tadi berada di mulutnya. Kantung di dadanya berhasil mengeluarkan cairan serupa.
Belum cukup telah menumbangkan lawannya, Irfan berniat menghunuskan kembali pedang penuh darah itu.