30. Damaged Shoes

53 46 69
                                    

🐝🐝🐝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐝🐝🐝

"Kalian sudah tahu mengapa kita berkumpul disini?"

"Aisshh.. cepet to the point bisakan?," Ucap salah seorang dari mereka.

"Lo, ngapain lo disini?"

Selina terkejut melihat kehadiran Rara di kantin mewah. Ketika sang ratu lebah sudah bertekad tak akan ada yang mampu menghentikannya.

"Selina Aurellia, lo nanya kenapa gue disini? emm.. bukannya udah jelas yah? Gue peringkat A, bukannya itu hal yang wajar kalau gue ada disini?," Ucap Rara.

"Tapi gimana yah? kehadiran lo gak dibutuhin disini," jawab Selina seraya berkacak pinggang.

"Ayolah jangan banyak cingcong!"

"Kita sibuk, buruan!"

"You see that?," Ucap Rara senyuman kemenangan kembali terukir di wajahnya.

Selina semakin geram namun kali ini ia harus bersikap profesional. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kedua sahabat ini? Kejadian apa yang membuat persahabatan mereka hancur?

"Perihal razia tadi, tugas kalian menjaga rahasia. Kalau ada salah seorang yang membocorkan segera laporkan. Dan.." ucapan Selina terhenti ia tampak memikirkan sesuatu.

"Soal tenda roboh, apa kalian berhasil menangkapnya?"

"Bener, gue kepo banget!"

"Jadi pelakunya ada di tenda?"

Semua siswa-siswi yang ada di sana menjadi ricuh kembali. Tidak seperti biasanya Rara justru sangat tenang ia tampak memilih menu makanan.

'Brak brak'

Selina menggebrak meja dengan keras, ia sangat marah karena tak seorang pun disana yang menghargainya.

"CUKUP! Gue udah bilang lupain kejadian tadi kalau kalian mau aman!"

Satu kalimat itu berhasil membungkam mulut semua orang, tak ada yang membantah ataupun bersuara. Sangat hening hingga terdengarlah bunyi sendok menabrak tubuh si cangkir.

Semua mata menatap Rara yang sedang mengaduk kopinya, namun Rara bergeming ia sama sekali tak terpengaruh dengan keadaan.

"Kenapa sikap lo aneh?," batin Selina namun ia membiarkannya dan berlalu begitu saja.

Rara meneguk kopi yang kini hangat, ini pertama kalinya ia mencicipi kopi di kantin ini. Meskipun tampak santai namun sepertinya banyak yang Rara pikirkan. Sebenarnya apa yang ia rencanakan?

🐝🐝🐝

Di suatu tempat di gedung Binaka, tampaklah beberapa siswa sedang duduk menunggu sesuatu. Tempat itu bagaikan kantor polisi, mereka yang dianggap mengganggu ketentraman sekolah adalah target utamanya.

Hi Rarala [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang