43. Pick Me

55 36 28
                                    

🐝🐝🐝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐝🐝🐝

Matahari bersinar semakin terik mungkin membuat bunga-bunga kenikir kepanasan dan angin menerpa kelopaknya hingga terjatuh.

Sementara itu, Rara masih berteduh di dalam sebuah bungker terbengkalai itu. Hanya seorang diri, kini tak ada lelaki mata sendu yang menemaninya.

Angin itu kini datang menuju tempat itu menyapa akar serabut di pintu hingga menemui helaian rambut Rara yang tak ikut terikat.

Ia lantas menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga dan kembali fokus dengan apa yang kini dikerjakannya.

Kini ia sibuk mewarnai kanvasnya, tentu bukan hal mudah melukis di atas dinding tua yang sebagian permukaannya telah rusak.

Hanya dengan warna dasar tapi berbagai warna cantik telah tercipta. Entah apa yang ingin dibuatnya karena sampai sekarang pun lukisannya masih abstrak.

Kita hanya melihat perpaduan warna yang indah, tidak tahu makna di baliknya. Keringat mulai menampakkan dirinya, untung saja angin masih setia menemaninya.

"Alvan Miyazaki, putra Miyazaki Takashi CEO Miyazaki Group. Perusahaan konglomerat yang bergerak di bidang properti didirikan tahun 1970. Memiliki aset US$ 10 miliar, terdaftar di bursa saham jepang, Filipina dan Indonesia.."

"..setidaknya memiliki 10 jenis perusahaan dengan berbagai sektor, telekomunikasi, keuangan, makanan, kecantikan dan kesehatan.."

"Namun, perusahaan ini memiliki kontroversi terkait model bisnis kotor yang telah merugikan banyak pemilik bisnis. Dan berulang kali tercatat dalam kasus suap dan penggelapan pajak."

Rara menghentikan preview yang tercatat di otaknya. Begitu pula dengan kuasnya, gumpalan warna abu-abu terlukis disana.

".. Bahy benar Miyazaki mustahil kita sentuh. Tapi bukan hutan yang akan kita serang, melainkan satu gajah itu," ucap Rara.

"Kenapa gak ada satu pun artikel tentang Alvan?, kalau diliat dari kelakuannya mustahil dia lolos dari media. Tapi kenapa perusahaan besar itu ada disini, di kota kecil ini?"

"informasi si brengsek itu masih kurang, sejauh ini cuma ini yang gue dapat. Gimana pun caranya gue mesti cari tahu kelemahan Alvan," tuturnya.

🐝🐝🐝

H-h
Seleksi Atlet O2SN Binaka

"Ra, lo serius mau ikutan?"

"Yakin gak mau berubah pikiran?"

"Jinjja?"

Puput dan Friska terus saja menanyainya pertanyaan yang sama. Mereka sangat terkejut mengetahui sahabatnya itu akan mengikuti seleksi cabang olahraga.

Ya, seperti yang kita tahu Rara sangat membenci mata pelajaran ini. Dan sekarang tiba-tiba ia bertekad menjadi atlet sekolah, bukankah itu sangat aneh?

"Ra, lo masih waras kan?"

Hi Rarala [✓]Where stories live. Discover now