29. Show Time!

60 46 85
                                    

🐝🐝🐝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐝🐝🐝

Sang merah putih sudah berkibar di wilayah Binaka, ini menandakan upacara bendera telah selesai dilaksanakan atau mungkin hanya pengibaran bendera saja.

"Eh anjir gue masih parno pas dokternya nyolok.."

"Shutt! Ini mesti dirahasiain" ucap seorang siswi lainnya.

"Oh iyah gue lupa."

"Tapi gue rasa ada yang aneh dibalik razia ini," ucap seorang siswi berkacamata.

"Seolah-olah mereka mau nangkep pelaku kejahatan."

"Gue juga mikir gitu, eh eh yang paling aneh kenapa tiba-tiba razia mendadak dihentikan?"

"Bukannya tendanya roboh?"

"Udah-udah merinding nih gue."

"Kayaknya masalah ini cukup serius" gumam Puput yang menguping obrolan tersebut. Ia segera kembali ke kelas setelah mendapat informasi dari toilet. Ya, toilet memang tempat serba guna bukan?.

"Ra! Ra.." panggilan Puput terhenti karena sang empunya nama tak ada di mejanya. Kemana Rara pergi?

Puput pun keluar kelas dan keadaan memang cukup sepi, kemana yang lainnya? Hanya tersisa beberapa orang di tiap kelas.

Ia berjalan menjelajahi koridor kelas sebelas, memang ada aneh karena siswa siswi yang tersisa hanyalah mereka dengan peringkat rendah. Misha yang penasaran dengan temannya ikut menyusul.

"Kemana mereka?"

"Siapa Put?

"Peringkat ABC," Keduanya tampak melihat ke atas. Ada apa dengan lantai atas?

Sementara itu, seorang siswa bersurai panjang tampak berjalan menapaki anak tangga. Langkahnya penuh percaya diri, tak ada tanda-tanda ketakutan.

Keramaian tampaknya akan segera ia jumpai, benar saja setelah anak tangga terakhir semua mata yang ada disana menatap ke arahnya. Akan tetapi, seperti tersihir semuanya justru memasuki satu tempat dengan tertib.

Ia berjalan semakin jauh, hingga sebuah pintu menghadang langkahnya. Pintu yang dilengkapi dengan keamanan khusus. Ia menempelkan ibu jarinya pada mesin yang terpasang di pintu.

Perempuan itu kembali berjalan penuh keberanian, untuk kesekian kalinya semua mata tertuju padanya. Ternyata sebagian siswa siswi Binaka ada di ruangan ini, ruangan yang tidak tampak seperti sekolah.

Ruangan ini di desain khusus seperti kafe mewah, berapa biaya yang dikeluarkan sekolah untuk membangun kafe ini?

"Kalian sudah tahu mengapa kita berkumpul disini?"

"Aisshh.. cepet to the point bisakan?," Ucap salah seorang dari mereka.

"Lo, ngapain lo disini?" Melihat seseorang yang tak diharapkannya membuat bahunya sedikit turun, apakah ketakutan akan segera datang?

Hi Rarala [✓]Where stories live. Discover now